Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar fandi ahamad

Satu windu sudah berlalu
Menyita waktu dalam jejak
Mencari rimbunan awan tenang
Hilang satu pikiran marut jiwa

Petaka yang kian datang
Hari tanpa tujuan mendatang
Suram dan buram tanpa cahaya
Dalam dekapan mentari senja

Menungu melodi yang berjanji
Tungu pada sebuah doa
Kemenangan akan datang jua
Hari yang begitu gemilang

Dalam pepasiran pantai ini
Coba telaah hari, menungu pagi
Cinta negeri, luah janji
Tempati diri pada sebuah penantian
Bahagia dalam kemenangan panjang

KUPU-KUPU MALAM

Ini kisah tentang sikupu-kupu malam
Menanti hari mencari uang
Hadirkan manja dan canda tawa
Untuk menarik lelaki hidung belang

Awan indah dalam Mega bintang
Cahaya terang gemilang murni
Pemanah janji, terpa sunyi
Menghunus tajam pisau belati

Hari tanpa tujuan mendatang
Hanya faham, arti sebuah kesenangan
Mendengang asmara, piawai melakoni birahi
Lelaki yang haus kasih sayang

Bibir ranum, lemah gemulai
Molek jelita diri dara, indah rupa
Seperti tetesan air hujan menyirami bumi
Lelaki pun pada tergoda dengan pasang bayaran termahal,
Ada pula para pejabat, ada pula konglomerat juga ikut bercinta

Bahkan ada pula, preman pasar setelah mengutip angsuran
Lalu cari kehausan, demi capai sebuah kasih puncak
Puas diri merasa di layani dengan hebat
Sunguh hampir kiyamat, semoga Allah sadarkan mereka

Dari kilaf kebodohan diri
Semoga iklas berjanji, insyafi diri dari dosa
Tuhan adalah Maha Pengampun
Segeralah saudara ku kita kembali kepada Nya
Dari ribuan dosa-dosa kita yang masih belum bertaubat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun