Satu windu sudah berlalu
Menyita waktu dalam jejak
Mencari rimbunan awan tenang
Hilang satu pikiran marut jiwa
Petaka yang kian datang
Hari tanpa tujuan mendatang
Suram dan buram tanpa cahaya
Dalam dekapan mentari senja
Menungu melodi yang berjanji
Tungu pada sebuah doa
Kemenangan akan datang jua
Hari yang begitu gemilang
Dalam pepasiran pantai ini
Coba telaah hari, menungu pagi
Cinta negeri, luah janji
Tempati diri pada sebuah penantian
Bahagia dalam kemenangan panjang
KUPU-KUPU MALAM
Ini kisah tentang sikupu-kupu malam
Menanti hari mencari uang
Hadirkan manja dan canda tawa
Untuk menarik lelaki hidung belang
Awan indah dalam Mega bintang
Cahaya terang gemilang murni
Pemanah janji, terpa sunyi
Menghunus tajam pisau belati
Hari tanpa tujuan mendatang
Hanya faham, arti sebuah kesenangan
Mendengang asmara, piawai melakoni birahi
Lelaki yang haus kasih sayang
Bibir ranum, lemah gemulai
Molek jelita diri dara, indah rupa
Seperti tetesan air hujan menyirami bumi
Lelaki pun pada tergoda dengan pasang bayaran termahal,
Ada pula para pejabat, ada pula konglomerat juga ikut bercinta
Bahkan ada pula, preman pasar setelah mengutip angsuran
Lalu cari kehausan, demi capai sebuah kasih puncak
Puas diri merasa di layani dengan hebat
Sunguh hampir kiyamat, semoga Allah sadarkan mereka
Dari kilaf kebodohan diri
Semoga iklas berjanji, insyafi diri dari dosa
Tuhan adalah Maha Pengampun
Segeralah saudara ku kita kembali kepada Nya
Dari ribuan dosa-dosa kita yang masih belum bertaubat