Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar fandi ahamad

Masih meneriakkan kebencian,
Dia itu manusia, kita juga sama
Lalu kenapa harus berdebat jua
Tenangkan hati perbanyak maaf, dendam cobalah singkirkan
Warnai hari dengan damai dan tenang
Dengan persahabatan seluruh manusia di jagat nusantara

BARISAN SEMUT

Semangat yang berkobar tinggi
Salam silaturahmi duhai teman seperjuangan
Mari bentuk barisan, cari rejeki titipan Tuhan
Pada manusia yang rela memberi sebutir nasi
Berjalan dengan penuh tenang
Barisan kita jangan putus,
Dapat makan harus bagi-bagi
Agar kita masih bisa bertahan hidup
Ucapan sang semut, bisa di sebut dia ketua

Jangan main-main sembarangan
Ingat nanti engkau tengelam
Kadang manusia lupa menolong mu
Jangan buat waktu terbuang sia-sia
Ikuti hati, berzikir diri ingat selalu pada yang Kuasa
Walaupun kita kecil, namun yakinlah
Kita nanti pasti ada gunanya

Kuatkan ranting-ranting kering
Bangunkan tempat perkemahan kita
Galilah tanah untuk beteduh
Dari serangan berbagai macam jenis mara bahaya
Sigap diri kembali, tetap semangat bangkit
Bangunkan kekerabatan, kita harus bersatu
Bergandeng tangan agar bisa melewati setiap rintangan

Lawan ketakutan, kumpulkan makanan
Nanti kita akan makan bersama
Biar semua kebagian, jangan ada yang menyembunyikannya
Ingat harus jujur, jangan mundur
Ayo bergerak untuk bisa buat kesepakatan
Bersama itu lebih baik, sendri itu sepi
Banjir pun tidak berarti, kalau kita saling gengam tangan
Pasti kita akan bisa melawan dari arus gelombang
Insyallah kita akan selamat dengan pertolongan Tuhan
Manusia itu kadang lupa buang air sembarangan
Karena kita mahluk kecil, jadi kita harus siaga
Mengadulah ke Allah agar kita di selamatkan

CINTA TERHALANG NIGRAT

Karam gersang batu cinta
Harus hancur dan binasa
Karena hanya ke egoan semata
Tulus suci tidak lagi di angap ada

Hanya tahu tentang pintu, dan jendela
Dapat hidup dalam kemewahan
Padam api nyala cinta,
Semangat untuk tenang jiwa

Sedih miris, tenanglah, diri
Iklaskan hati untuk jadi penawarnya
Bila nigrat yang kau cari izin jua
Diri pergi, biar hati tidak terluka

Hiduplah dengan adat mu
Biarlah diri terluka, nanti ada Allah maha ganti
Dengan yang lain cinta
Tenang hati, sujud pada Sang Maha Sempurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun