Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di dalam rumah tangga yang penuh cinta
Mengajari ku tentang baris-baris suci
Memulai awal baru perjalanan kita
Dalam barisan cahaya Rabi

Temuilah orang tua ku, untuk meminta izinnya
Hadirlah dalam barisan doa ku
Untuk wujudkan impian kita
Mengajari anak-anak kita tentang kehidupan

Aku yakin engkau pun mendoakan ku
Meminta pada Tuhan untuk bisa menemui ku
Namun yakinlah satu, doa ku
Semoga Allah satukan kita
Dalam cinta kasih yang abadi
Suci murni setia sepanjang masa

LELAKI PENGODA

Lupa diri, lupa pula jati hati
Tidak tahu ini hanya dunia Tuhan
Lupa akan perintah suci
Bahwa sesama insan jangan saling menyakiti

Hilang janji, jati diri di gadaikan
Merayu dan gombal seakan itu benar
Padahal hanya nafsu birahi yang haus akan sayang
Setelah puas lalu dia kau campakkan

Kenapa semudah itu engkau buang nista
Keji diri kau berlaku, seolah tidak berbudi
Ingat diri hanya mahluk ciptaan Nya
Jangan berlaku seakan hilang dari ke hormatan

Piawai cinta, dendang jiwa
Melodi taburan prosa indah rupa
Ingat laku engkau jaga
Jangan gegabah murka Allah, nanti mau kemana

Bila cinta nikahilah, wanita juga ingin mulia
Jangan buang cairan sembarangan nanti menyesal ujungnya
Jika terjadi anak itu engkau namai siapa
Di panti asuhan mana dia akan engkau buang

Sujudlah hai diri, jangan ikuti mau nafsu
Hati itu hanya milik Tuhan sang pencipta
Roda hidup akan berputar
Jangan lemah, segera enyah dari ke kufuran
Bangkit sujud, Tuhan adalah maha memaafkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun