Mohon tunggu...
Fakhriyah Khoirun Nisa
Fakhriyah Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pengarang

Saat ini tengah menempuh pendidikan di SMAN 1 Bekasi. Hobi menulis karya fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Islami Inspiratif Mala Nirsukma

5 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 5 Januari 2024   22:58 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan harinya, tepatnya hari Sabtu Mala hadir di sekolah dengan pakaian terbaiknya. Untuk kali ini selain mengambil rapor, Mala pergi ke sekolah tidak menumpangi bus, melainkan diantar oleh tante dan omnya. Ia sudah mengatakan perihal ini kepada sang ibu, tetapi tanggapannya acuh tak acuh.

Ratusan wartawan sudah berkerumun di depan SMK Sinar Senjakala dan foto-foto Mala sudah terpampang jelas di beberapa spanduk. Senyum bahagia merekah di wajah Mala. Ayah, aku berhasil menepati janjiku. Aku harap Ayah berbahagia juga atas ini, batinnya.

"Bisa diceritakan bagaimana awal mula bisa membuat aplikasi Sinar Senjakala Berbagi ini? Apa sebelumnya sudah memilik pengalaman yang serupa?"

"Apakah aplikasi ini bisa digunakan oleh khalayak umum? Bagaimana cara kerja aplikasi Sinar Senjakala Berbagi? Bagaimana tanggapan Anda jika ada yang mengatakan bahwa ini aplikasi penipuan karena memiliki anggapan bahwa yang membuatnya adalah seorang siswi SMK?"

Masih banyak pertanyaan lainnya. Mala menjawabnya satu per satu dengan senyum yang sama sekali tak memudar. Semua pertanyaan bisa dijawab dengan lancar olehnya karena ia sepenuhnya paham dengan cara kerja aplikasi tersebut.

Sepulang sekolah, Mala menemui ibunya seperti biasa. Namun, ada yang berbeda kali ini. "Tadi Ibu lihat kamu di TV. Kamu pinter juga ternyata."

Mala sedikit terkejut atas pujian ibunya. "M-makasih, Bu. Itu semua juga nggak terjadi tanpa doa Ibu."

"Siapa juga yang pernah doain kamu?" ketusnya.

oOo

Saat Mala sudah sukses membuat aplikasi Sinar Senjakala Berbagi dan diliput di banyak media massa, sikap sang ibu perlahan berubah. Mulai terjalin hubungan yang baik antara Mala dengan sang ibu.

"Mala, Ibu mau ngomong sama kamu," kata ibunya yang mendadak serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun