"Komplek lo sama kaya si Biru, lo kenal Biru?" Tanya Satria sebelum pergi.
"I..iya gue tahu, tapi gue gak terlalu kenal sama Biru," Jawab Kiara dengan senyum manisnya.
"Beneran gak dianter sampai depan rumah nih?"
"Gak usah, by the way makasih ya udah mau nebengin gue,"
"Santai, kalau besok butuh tebengan lagi, cari gue aja," Kiara tersenyum menanggapi ucapan Satria.
Setelah Satria menghilang dari pandangannya, Kiara berjalan menuju rumah Biru. Enaknya dianter sampai depan rumah, tapi jika Kiara diantar sampai depan rumah akan ada omelan yang tiada henti dari Biru pastinya. Sesampainya di rumah ia mendapatkan tepukan tangan dari Biru yang berada di kursi sedang menonton televisi.
"Bagus! Lo pulang sama temen gue!"
"Hah?" Kiara belum paham dengan maksud Biru.
"Lo pulang bareng Satria dan nunjuk rumah gue?"
"Tuh kan, dianter sampai depan komplek aja udah ngomel," gumam kiara pelan.
Kiara menggeleng , "Ara gak di antar Satria sampai depan rumah dan Satria gak tau rumah ini,"