Mohon tunggu...
Eva Trioktaviani
Eva Trioktaviani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - EVA TRIOKTAVIANI (XII MIPA 7)

hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ismail Marzuki

20 November 2021   09:03 Diperbarui: 20 November 2021   09:18 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kami akan mengambil alih Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta ini dan kami akan menggantinya dengan nama Radio Omroe in overgangstijd (ROIO)," jawab salah satu pihak Belanda dengan tegas pula.


"Kenapa di ambil alih? Ini radio punya bangsa Indonesia, kenpa pihak Belanda mengambil alih?" Tanya Ismail kembali.

"Ini merupakan keputusan dari atasan kami, tidak ada bantahan ataupun pemberontakan, silahkan keluar," ucap salah satu pihak Belanda kembali.

Para pihak Belanda telah diperintahkan oleh atasannya untuk mengambil alih Radio Republik Indonesia (RRI).

Ismail menghela napas, ia tidak bisa berbuat banyak untuk mempertahankan Radio Republik Indonesia (RRI).

Ismail dengan guntai pulang kerumahnya. Di halaman Eulis sudah menunggu dengan raut khawatir.

"Bagaimana ?" tanya Eulis.

Ismail duduk di bangku yang berada di halaman rumah lalu ia menggelengkan kepala.

"Aku gak bisa buat apa-apa, pihak Belanda sudah final dengan keputusannya"

Eulis mengangguk lalu tangannya terangkat mengusap punggung Ismail.

"Gapapa mas, yang penting kamu sudah berusaha untuk membela bangsa Indonesia, kamu bisa melakukan hal yang lain untuk melakukan perlawana kepada bangsa Belanda," ucap Eulis dengan suara lembutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun