Mohon tunggu...
Eva Trioktaviani
Eva Trioktaviani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - EVA TRIOKTAVIANI (XII MIPA 7)

hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ismail Marzuki

20 November 2021   09:03 Diperbarui: 20 November 2021   09:18 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berita mengenai Belanda yang makin merajalela di Indonesia membuat Ismail bergabung dengan teman-temannya yang akan melakukan pertempuran.

"Aku berangkat dulu, tolong jaga bapak dan anak kita," ucap Ismail di depan halaman rumahnya.

Eulis mengangguk. Kebutuhan bapak kini sudah menjadi tugas Eulis selama Ismail tidak ada dirumah. Karena usia bapak yang sudah menua pula, jadi bapak tidak bisa melakukan semua hal sendiri seperti dulu kini ia membutuhkan bantuan.

Ismail dan Eulis sudah memiliki anak yang bernama Rachmi Aziah.

"Siap mas, kamu juga harus hati-hati, tetap waspada," ucap Eulis lalu ia menyalami sang suami sebelum meninggalkan halaman rumah.

Isamil saat itu bergabung dengan temannya untuk melakukan pertempuran ketika meletusnya peristiwa Bandung Lautan Api di medio Maret 1946.

-----
Tak terasa kini sudah memasuki akhir tahun 1946. Beberapa tahun belakang ini, Ismail banyak mengikuti perlawanan-perlawanan bersama teman temannya untuk melawan bangsa Belanda. Kini Ismail tengah duduk santai bersama sang istri sedangkan anaknya dan sang bapak sedang pergi keluar.

Saat Ismail dan sang istri, Eulis berbincang tiba-tiba ada salah satu pekerja Radio Republik Indonesia (RRI) datang menghampiri kediaman Ismail. Pekerja tersebut datang dengan terburu buru dan dengan napas yang tersenggal senggal.

Ismail dan sang istri dengan spontan berdiri menyambut kedatangan salah satu pekerja Radio Republik Indonesia (RRI).

"Ada apa?" tanya Ismail.

Pekerja tersebut mengambil napas lalu dihembuskannya sebelum ia berbicara "Begini pak, tiba-tiba pihak Belanda ingin mengambil alih Radio Republik Indonesia," ucap pekerja tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun