Isamail berjalan kembali ke arah jendela rumah sambil membawa the hangat yang ia buat tadi.
Ismail berpikir bahwa ia selama ini lebih banyak memainkan lagu-lagu barat sedangkan lagu-lagu Indonesia sangat jarang, lalu Ismail bertekad bahwa ia akan mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu Barat dan akan membuat lagu sendiri.
Setelah berpikir, Ismail pergi kembali ke dalam kamarnya dan kembali berkutat dengan kertas serta pensilnya. Ia menulis lagu Ali Baba Rumba, Ohle le di Kotaraja, dan Ya Aini.
-----
Ismail mendatangi meja Ali karena tadi pagi Ali membawa kertas-kertas yang berisi lagu-lagu yang dibuat oleh Ismail.
"Mana kertasnya?" tanya Ismail.
Ali menatap Ismail dengan tatapan memuja, "Keren banget kamu Mail,nih," ucap Ali sambil memberikan kertas-kertas Ismail.
"Satu lagu yang kamu buat aku rekam ke dalam piringan hitam di Singapura," ucap Ali lagi
"Loh, kok gak bilang," ucap Ismail merasa tidak terima karena karyanya di rekam ke piringan hitam di Singapura tanpa persetujuannya..
"Maap, tapi gak papa kan ?" tanay Ali kembali.
Ismail menghela napas ,"Iya gak papa, nanti kalau mau kaya gitu bilang dulu,"