Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mesin yang Mengubah Dunia

1 April 2024   16:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:17 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robot Manusia (sumber gambar: dokpri)

Sekitar 300 jemaat yang hadir untuk mendengarkan khutbah dari sejumlah robot ditampilkan di layar, di Gereja Santo Paulus, Bavaria, Jerman di awal musim panas 2023. 

Para robot tersebut diciptakan oleh ChatGPT dan Jonas Simmerlein, seorang teolog dan filsuf dari Universitas Wina (saya teringat dengan 'Lingkaran Wina'). Ia bergandengan dengan eksperimen kebaktian gereja yang menggunakan robot telah membetot banyak perhatian.

Kurang lebih enam tahun sebelumnya, khutbah dari para robot agak berbeda dengan Sophia, di tahun 2017.

Sophia adalah robot pintar Artificial Intelligence (kecerdasan artifisial). Sophia robot pintar yang diangkat menjadi warga negara Arab Saudi. 

Para robot di Gereja Santo Paulus tersebut berbeda karena Sophia bisa berbicara dan merespon berbagai pertanyaan. Bak buah pinang di belah dua saat mimik wajah Sophia yang hidup dan lucu.

Belum terdengar kabar siapa nama para robot Artificial Intelligence di Gereja Santo Paulus yang mampu berbicara, sekalipun belum ada respon atas ragam pertanyaan dan bisa mengundang tawa. 

Tetapi, robot di Gereja Santo Paulus merupakan terobosan baru sebagai mesin yang hidup. Robot sebagai mesin artifisial yang dialamiahkan mampu menggantikan peran dari pendeta, biksu, ulama, rabi, dan tokoh agama lainnya. 

Terberkatilah Artificial Intelligence karena menggantikan pendeta, biksu, rabi, ulama, dan lainnya! Oh, robot dalam wujud beragama!

Bayangkan, robot pintar dalam satu sisi manusia yang ditandai dengan peran pendeta, biksu, rabi, dan ulama. Sebenarnya, tidak ada godaan yang ditemukan dari dalam dirinya, kecuali robot Artificial Intelligence yang menciptakan godaan. 

Sebaliknya, mesin telah mengumpulkan nilai tertinggi, dimana sesuatu yang agung bercampur-aduk dengan perenungan dan godaan.

Gambaran terkini datang dari ”mesin” menurunkan robot pendeta, biksu, rabi, dan ulama. Mesin dari dunia baru. Satu-satunya bentuk dari lelucon di mana mesin dipermainkan sekaligus didambakan. Ketika ia ditertawakan oleh tubuh sampai kelahiran mesin atas mesin terus-menerus menerima keabadiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun