Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Kemiskinan Ekstrem sebagai Jejak: Teks dan Wawancara (3)

14 Desember 2023   14:55 Diperbarui: 28 Desember 2023   05:12 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, 28,57 persen KK miskin ekstrem perlu memiliki akses yang lebih luas terhadap pelayanan KIS yang digunakan untuk pencegahan serta akses pengobatan. 

Masih persentase yang sama, KK miskin ekstrem perlu mengetahui jenis pelayanan KIS yang memberikan berbagai manfaat bagi pemegangnya, termasuk pelayanan kesehatan umum, biaya operasi, pemeriksaan kesehatan umum, biaya persalinan, serta dukungan untuk pencegahan penyakit kronis.

Program Beras 10 Kg 

Sebagai dampak dari fenomena El Nino di tahun 2023, maka pemerintah menyalurkan program bantuan Beras 10 Kg.  Program bantuan Beras 10 Kg ditujukan kepada rumah tangga miskin (ekstrem) atau keluarga yang kurang mampu.

Nilai akses KK miskin ekstrem terhadap pelayanan  Beras 10 Kg  berdasarkan jumlah sampel program Beras 10 Kg (51 KK) mencapai 36,43 persen dari keseluruhan sampel monitoring P3KE (140 KK). Angka ini menunjukkan bahwa pilihan rumah tangga miskin ekstrem lebih berat pada kebutuhan pokok beras. 

Program Beras 10 Kg adalah program yang masih “laris manis.” Kaum miskin ekstrem “terpesona” dengan Beras 10 Kg di tengah ketidakpastian ekonomi.

Nilai akses KK miskin ekstrem/ miskin terhadap pelayanan program bantuan (PKH, BPNT, BLT, Bedah Rumah) selama 10-11 tahun sebesar 4,29 persen (6 KK sampel), 5 tahun sebesar 3,57 persen (5 KK sampel), dan 1 tahun sebesar 13,57 persen (19 KK sampel). 

Data tersebut menunjukkan suatu ‘perbedaan waktu’ tidak memiliki efek terhadap ‘perbedaan level’. Penyaluran program bantuan pemerintah dalam jangka waktu 10 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun membuat KK miskin ekstrem/miskin masih tetap ajek atau “tidak bergerak” dari miskin ekstrem. 

Meskipun dalam kriteria kemiskinan ekstrem sedang “naik level” ditandai dengan KK miskin ekstrem menjadi miskin bukan berarti mereka “bebas” dari kebutuhan program bantuan. Fakta bahwa KK miskin ekstrem/miskin masih memiliki keinginan yang kuat untuk menambah program bantuan pemerintah berdasarkan respon dan jawaban responden saat diwawancarai.

Dari hasil monitoring, 5,71 persen (8 KK sampel) dari keseluruhan sampel monitoring P3KE (140 KK sampel) yang memiliki keinginan untuk menambah program bantuan pemerintah. Ini  terungkap melalui wawancara terhadap responden (KK miskin ekstrem) di lapangan.

KK miskin ekstrem bergeming dari kondisi “menengadah tangan ke atas,” mengarah pada ‘proses ketidaksadaran atas kemiskinan diri’ (auto-impovershment). Mereka mengira dengan menambah program bantuan dari luar akan mengubah kondisinya menjadi lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun