Dalam konteks dokumen Gereja Dei Verbum, pentingnya Tradisi Suci dan Kitab Suci menonjol sebagai inti dari pengajaran Katolik. Kedua elemen ini menggambarkan wahyu Allah yang disampaikan kepada umat manusia, serta cara pemeliharaan dan penyebarannya sepanjang sejarah Gereja. Tradisi Suci dan Kitab Suci memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi, memungkinkan penghayatan iman secara utuh dan mendalam.
Tradisi Suci merujuk pada pengajaran, praktik, dan ritual yang diturunkan dari zaman para Rasul hingga masa kini. Tradisi ini bukan hanya sekedar kebiasaan historis, tetapi sebagai unsur dinamis yang terus hidup dan berkembang melalui magisterium, atau kewibawaan pengajaran Gereja. Tradisi ini menjadi fondasi di mana Kitab Suci dimaknai dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari umat beriman.
Di sisi lain, Kitab Suci, yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dianggap sebagai firman Allah yang diilhamkan. Kitab Suci berfungsi sebagai norma tertinggi bagi iman dan moralitas umat Kristiani. Kedua aspek ini, Tradisi Suci dan Kitab Suci, tidak bisa dipisahkan karena keduanya berasal dari sumber ilahi yang sama.
Dokumen Dei Verbum menekankan bahwa "firman Allah" tidak terbatas hanya pada tulisan Kitab Suci, tetapi juga diteruskan melalui Tradisi Suci. Dengan demikian, pemahaman akan wahyu ilahi menuntut umat beriman untuk membuka diri kepada bimbingan Roh Kudus dalam mempelajari dan menginterpretasikan kedua sumber ini secara harmonis.
3.1. Definisi dan Implementasi
Tradisi Suci dan Kitab Suci merupakan dua sumber utama Wahyu Ilahi yang dijelaskan secara komprehensif dalam dokumen Dei Verbum. Tradisi Suci merujuk pada transmisi ajaran-ajaran, praktik-praktik, dan pengalaman-pengalaman iman yang diturunkan dari generasi ke generasi sejak zaman rasul-rasul. Sedangkan, Kitab Suci merupakan kumpulan teks-teks yang diilhami oleh Tuhan dan diakui oleh Gereja sebagai wahyu definitif dari kehendak-Nya.
Implementasi dari kedua konsep ini terlihat jelas dalam kehidupan gereja dan praktik keagamaan. Dei Verbum menekankan bahwa Tradisi Suci dan Kitab Suci saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan dalam pemahaman iman Kristen. Tradisi Suci membantu interpretasi yang benar dari Kitab Suci, sementara Kitab Suci berfungsi sebagai landasan bagi Tradisi Suci.
Selain itu, Dei Verbum menggarisbawahi pentingnya magisterium Gereja dalam memastikan bahwa penafsiran Kitab Suci dan Tradisi Suci tetap setia pada ajaran asli yang diwahyukan oleh Tuhan. Melalui pengajaran, liturgi, dan doa, Gereja memelihara dan menghidupkan kembali ajaran tersebut sehingga umat dapat terus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dengan demikian, baik Tradisi Suci maupun Kitab Suci memiliki peran signifikan dalam membentuk struktur dan dinamika kehidupan iman umat Kristen. Mereka bekerja bersama-sama untuk mengungkapkan dan menjelaskan Wahyu Ilahi sehingga dapat dipahami dan diimplementasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
3.2. Hubungan Keduanya
Tradisi Suci dan Kitab Suci, dalam perspektif Gereja Katolik, memiliki hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi. Menurut dokumen Dei Verbum, Tradisi Suci dan Kitab Suci berasal dari sumber yang sama yaitu wahyu ilahi yang diturunkan oleh Tuhan. Keduanya berjalan seiring dalam mewartakan kebenaran Injil dan keselamatan umat manusia.