Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep dan Deskripsi dalam Dokumen Gereja "Dei Verbum"

25 Juli 2024   15:12 Diperbarui: 25 Juli 2024   15:15 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.katolisitas.org/konstitusi-dei-verbum/

2.2. Cara Wahyu Disampaikan

Wahyu Ilahi disampaikan kepada umat manusia melalui berbagai cara yang ditetapkan oleh Allah untuk memastikan bahwa pesan-Nya diterima dengan jelas dan tepat. Salah satu cara utama adalah melalui penciptaan, di mana kehadiran dan kemahakuasaan Tuhan dapat dilihat dalam keindahan dan keteraturan alam semesta. Selain itu, wahyu juga diberikan melalui intervensi historis, yakni tindakan nyata Tuhan dalam sejarah manusia, seperti peristiwa keluaran bangsa Israel dari Mesir.

Selanjutnya, wahyu disampaikan melalui nubuatan, di mana para nabi dipilih dan diutus untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada umat-Nya. Para nabi tidak hanya membawa peringatan tetapi juga penghiburan dan petunjuk mengenai kehendak Tuhan. Di dalam era Perjanjian Baru, wahyu mencapai puncaknya dalam pribadi Yesus Kristus. Sebagai Putra Allah yang menjadi manusia, Yesus adalah wahyu sempurna dari Tuhan, menyampaikan kehendak dan kasih-Nya secara langsung melalui ajaran, mukjizat, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Selain cara-cara tersebut, wahyu juga disalurkan melalui tradisi dan Kitab Suci. Tradisi apostolik berperan penting dalam memelihara dan menyampaikan ajaran-ajaran Kristus dari generasi ke generasi. Kitab Suci sendiri, yang diakui sebagai teks yang diilhami oleh Roh Kudus, merupakan catatan tertulis yang terpercaya mengenai wahyu Tuhan.

Dengan demikian, melalui penciptaan, intervensi historis, nubuatan, pribadi Yesus Kristus, tradisi, dan Kitab Suci, Tuhan menyampaikan wahyu-Nya yang terus relevan dan menjadi pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan rohani dan moral.

2.3. Hubungan Tuhan dan Manusia

Dalam konteks dokumen Dei Verbum, hubungan antara Tuhan dan manusia dipandang sebagai suatu ikatan suci yang bersumber dari wahyu ilahi. Wahyu ini adalah inisiatif Tuhan untuk menyatakan diri-Nya dan kehendak-Nya kepada umat manusia. Tuhan, dalam cinta dan kebijaksanaan-Nya yang tak terhingga, mengungkapkan diri-Nya melalui peristiwa-peristiwa sejarah dan kata-kata Ilahi, dengan tujuan untuk mengajak manusia berpartisipasi dalam kehidupan dan kebenaran ilahi.

Dokumen ini menegaskan bahwa wahyu ilahi mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus, yang adalah penjelmaan sempurna dari Firman Tuhan. Yesus tidak hanya mengkomunikasikan kehendak Allah dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan dan kurban diri-Nya. Melalui Yesus Kristus, Tuhan menjalin hubungan yang mendalam dan personal dengan setiap individu, mengundang setiap orang untuk merespons dalam iman dan ketaatan.

Lebih lanjut, Dei Verbum menekankan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, yang menunjukkan kapasitas unik manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Oleh karena itu, hubungan antara Tuhan dan manusia bukanlah hubungan hierarkis yang sepihak, melainkan suatu dialog dinamis yang didasarkan pada saling pengertian dan cinta. Melalui wahyu ilahi, manusia dipanggil untuk memahami makna hidupnya di hadapan Tuhan dan untuk mengejar kebahagiaan sejati dalam persatuan dengan-Nya.

Dalam rangka memperdalam hubungan ini, umat beriman diundang untuk mendengarkan Firman Tuhan dengan hati yang terbuka dan mempraktikkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, wahyu ilahi membuka jalan bagi manusia untuk mencapai keselamatan dan menikmati kehidupan yang penuh dalam hadirat Tuhan.

3. Tradisi Suci dan Kitab Suci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun