Mohon tunggu...
Emil WE
Emil WE Mohon Tunggu... road and bridge engineer -

Seorang penikmat sastra, anggota forum diskusi sastra “Bengkel Imajinasi”, anggota Adventurers and Mountain Climbers (AMC 1969) Malang, kini tinggal di kampung kecil di Jawa Timur sehabis menekuni profesinya sebagai urban di Jakarta. Gemar menulis di alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerpen: Koridor

28 Desember 2010   23:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"pertanyaanmu ngelantur, Marieta. Kenapa kau jadi seperti ini. Dua minggu aku kangen kamu, dua minggu itu pula kau berubah drastis,"

"apa yang kau bayangkan selama dua minggu itu ? bercinta denganku ? membayangkan tidur denganku ?"

"Marieta, aku tak suka kata-katamu ! lebih mirip kata-kata perempuan jalang, apa maksudmu dengan ini semua ?"

"bagaimana kalau kukatakan aku hamil, Pram ? apa kau percaya ?"

"ah,,tidak-tidak mungkin. Kau tak mungkin hamil. Itu tak boleh terjadi,"

"kenapa tak boleh ? bukankah kita sudah seperti suami istri? aku perempuan normal dan kamu lelaki normal pula, lantas kenapa tak boleh hamil ? kamu aneh, Pram"

"iya, tapi .. tapi seharusnya -" Prama tak kuasa meneruskan kalimatnya

"iihhh, aku berbohong, Pram. Aku cuma ingin tahu reaksimu. Kamu mulai suka panik," Marieta tertawa cantik. Tangannya terkibas sembari menggeleng perlahan.

"lalu apa maksudmu berkata demikian ?", "dasar !",Prama menelan ludah. Tapi ia tersenyum lega

"kau cinta aku, Pram ?"

"tentu saja, Sayang. Dan aku yakin kau juga mencintaiku,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun