"Eum..."
"Udah ayo, kita pergi."
Merekapun masuk kedalam mobil dan berlalu meninggalkan tempat itu.
Gadis yang kesakitan itupun dibawa temannya pergi.
"Gak sesakit itu kan?"
"Itu gak bisa dibandingkan."
"Heuh. Kalau gitu kamu gak harus ngerengek, kamu gak akan mati cuman karena luka kegores ashpal doang."
"Sama-sama gak mematikan tapi bekasnya akan selalu membekas."
Teman gadis itu menggodanya yang terluka hati dan tubuhnya, dan keduanya membirakan kedua jenis luka yang dialami gadis itu menetap untuk waktu yang tidak pernah tahu sampai kapan.
"Kenapa kamu masih bungkam?"
Temannya melirik gadis itu yang duduk disebelahnya menatap keluar jendela sambil mengemudi mobilnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!