Mohon tunggu...
Elida Sari
Elida Sari Mohon Tunggu... Penulis - Elida Sari

Ig : elidasari4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanpa Nama

2 November 2021   03:09 Diperbarui: 4 November 2021   06:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mungkin kau hanya mengatakan jika kau mencintai sesorang tanpa menyebut nama.

Apa gunanya buku harianmu itu.

Teramat panjang cerita yang kau tulis disana, namun tak pernah kau tulis nama siapapun disana.

Jangankan pada orang lain, pada benda matipun kau enggan mengungkapkan. Kau selalu menyimpan rahasia.

 

Gadis itu memaksa tubuhnya berdiri dan mulai berlari secepat yang ia bisa.

Jika ingin terus merahasiakannya, lalu mengapa kau tulis namaku diakhir cerita di buku harianmu.

Satu kata yang kau tulis dalam ceritamu membuatku seolah kata-kata "Langit seperti akan runtuh" nyata bagiku.

 

Gadis itu terus berlari sambil menangis tersedu-sedu, seolah sesak dihatinya yang menggunung telah membeku dan cair menjadi air bah yang tak terkendalikan. Air matanya yang tertumpah sudah tak terhitung, kelopak matanya mulai membengkak, dan malangnya jarak pandangannya mulai berkurang hingga akhirnya ia tersungkur terjatuh menghantam ashpal jalan.

Sial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun