Kau yang menyakiti dirimu sendiri.
Lalu kenapa aku harus ikut terluka denganmu. Dan kau hanya membiarkan aku terluka terluka sendirian.
Â
Energi dan tenaga yang dimiliki gadis itu habis digunakannya meluapakan gunung-gunung es dihatinya. Sadar sudah tak berdaya, ia segera mengambil ponsel dari saku celana trainingnya.
"Aku udah gak sanggup."
Ucap gadis itu pada sesorang diujung panggilan ponselnya dengan nada terengah-engah dan terisak-isak menahan tangis.
Setelah mengatakan kata itu berkali-kali, ia melepas ponsel dari gengamannya dan membiarkan ponselnya terjatuh membentur ashpal jalan. Ia mengatur napasnya, menghapus air matanya dan perlahan mulai mengendalikan emosinya yang sempat meledak tak karuan.
Beberapa saat kemudian, seorang gadis yang memberikannya se-cup minuman tiba dengan penampilan yang berbeda.
"Kamu kenapa?" Berlari keluar mobil menghapiri gadis itu. "Huh dasar tukang jatoh. Liat, udah berapa bekas luka dibadan kamu."
"Sakit....."
"Ya ela. Harusnya kamu tuh dah kebal, udah gak mempan kalau cuman ashpal doang."