Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Devi dan Dewi

12 Maret 2019   08:27 Diperbarui: 12 Maret 2019   08:49 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa? Bukankah di sini fasilitas yang kumiliki serba mewah? kau bisa memakainya sesuka hatimu," pancingku.

"Kemewahan yang kamu miliki tidak bisa menggantikan keindahan alam desaku, Nona Devi. Di sini tidak ada suara burung bernyanyi. Tidak ada gemericik sungai yang jernih mengalir."

"Juga tidak ada  pacarmu yang tampan itu?" sergahku. Dewi tersenyum.

"Jadi kamu sudah bertemu Edo?"

"Ya, dialah yang membongkar penyamaranku."

Kali ini Dewi yang tertawa.

"Bagaimana dengan pembangunan pabrik?" Dewi mengalihkan pembicaraan.

"Kamu berharap aku membatalkan pembangunan itu? Atau merobohkannya begitu saja? Kamu tahu tidak berapa dana yang sudah aku keluarkan?" aku melebarkan mataku.

"Aku tidak menyuruhmu merobohkannya, Nona Devi. Lanjutkan pembangunannya, itu hakmu."

"Lalu? Apa yang kau inginkan? Bukankah selama ini kamu menentang pembangunan pabrik itu?" mata kami tanpa sengaja saling bertemu.              

"Hanya sekadar usul, itupun kalau diterima. Alangkah senangnya jika kamu mengalihkan fungsi pabrik itu. Di desa kami belum ada Sekolah Dasar yang memadai. Satu-satunya sekolah yang ada sudah tidak layak ditempati. Kami akan sangat bangga padamu jika kamu mau meminjamkan gedung pabrikmu sebagai tempat belajar bagi anak-anak desa yang juga membutuhkan pendidikan," Dewi berkata begitu tenang dan lancar. Aku terkesima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun