Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] His Last Vow

27 November 2015   16:38 Diperbarui: 27 November 2015   18:38 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pura-pura tidak tahu. Meski hatiku sangat cemburu. Apalagi Mr. J sering mengajak Rhein bertemu. Mereka kerap makan siang bersama. Rhein sendiri mengeluh padaku, ia sudah berusaha menolak tapi Mr. J tetap ngotot dan terus membujuknya.

Sampai suatu hari Mr. J menemuiku secara pribadi.

"Apakah kau menjalin hubungan istimewa dengan Rhein?" ia bertanya serius.

"Ya, aku dan Rhein sudah bertunangan. Kami akan segera menikah," jawabku berterus terang. Mendengar itu seketika wajah Mr. J berubah. Ia terlihat sangat marah dan kecewa.

Sejak saat itu Mr. J tidak lagi mendekati Rhein.

Aku sangat mencintai Rhein melebihi diriku sendiri, Ran. Aku bekerja keras membangun kembali perusahaan ini juga demi Rhein.

Kau pasti bertanya-tanya. Mengapa aku sangat mencintai Rhein? Itu karena Rhein pernah menyelamatkan nyawaku. Aku hampir mati tenggelam ketika kami berempat, aku, Nugha, Nina dan Rhein mengadakan pendakian. Nugha sengaja mendorongku hingga aku terjatuh ke sungai yang arusnya sangat deras. Itu terjadi ketika kami masih remaja, Ran.

Rheinara yang jago berenang itu segera menolongku. Aku selamat. Aku berhutang nyawa padanya. Sejak saat itu, hubungan kami semakin dekat. Kami saling jatuh cinta.

Kami melewati hari-hari yang indah, Ran. Sembari menunggu kondisi perusahan stabil, aku berniat segera menyuntingnya. Ia ikut serta membantu mengelola perusahaanku. Dan aku telah membeli sebuah apartemen untuk kami berdua.

Hingga kabar mengejutkan itu kuterima. Rheinara mengalami kecelakaan. Aku pun segera menuju lokasi dengan perasaan cemas dan gemetar. Aku mengkhawatirkan keselamatan Rhein.

Aku sempat histeris ketika tiba di lokasi kecelakaan. Mobil yang ditumpangi Rheinara tak karuan lagi bentuknya. Bisa kau bayangkan betapa paniknya aku. Apalagi di tempat terjadinya kecelakaan itu tak kutemukan sosok Rhein. Ia lenyap.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun