Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] His Last Vow

27 November 2015   16:38 Diperbarui: 27 November 2015   18:38 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jadi kau ingin bergabung di perusahaanku ini, Ran?" ia menatapku dengan pandangan tak percaya.

"Itu kalau masih ada tempat untukku," aku menyahut.

"Sejujurnya, pegawaiku sudah cukup banyak, Ran. Tapi, karena Inspektur Migure merekomendasikan dirimu, maka aku tak punya alasan untuk menolak lamaranmu," ia tersenyum.

"Oke, jadi tidak ada masalah. Kau sudah tahu siapa diriku dan apa tugasku. Sekarang coba ceritakan secara mendetail apa yang sesungguhnya terjadi. Aku siap mendengarkan," ujarku bersungguh-sungguh.

Nugie pun mulai mengungkap semuanya.

 

***

"Aku terlahir kembar, Ran. Kedua orang tuaku meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang ketika kami, aku dan saudara kembarku, Nugha, beranjak remaja. Mereka meninggalkan warisan yang cukup banyak. Beberapa rumah mewah dan sebuah perusahaan yang akhirnya harus kukelola. Mengapa harus aku? Karena Nugha lebih suka tinggal di luar negeri. Ia memilih melanjutkan kuliah di Singapura dan menetap di sana.

Sementara itu, tak banyak yang tahu bahwa perusahaan yang diwariskan kepada kami, ternyata bermasalah. Almarhum ayahku, terlilit hutang pada seorang investor blasteran bernama Mr. J. Perusahaan ini akan disita karena kami tidak mampu membayar pinjaman itu.  Aku mesti berusaha keras untuk menyelamatkannya, Ran. Aku mencoba bernegoisasi dengan Mr. J agar menangguhkan hutang-hutang kami. Mr. J bersedia mengabulkan permohonanku dengan satu syarat. Ia diperbolehkan ikut andil menangani perusahaanku ini. Awalnya aku agak keberatan. Tapi berhubung aku masih terikat hutang padanya, maka aku terpaksa menerima dia sebagai manager di kantorku. Jabatan itu pun dia sendiri yang memintanya.

Tapi lambat laun aku merasa ia mulai berkuasa. Ia yang mengendalikan semuanya, Ran. Termasuk diriku. Aku menjadi semacam robot yang diprogram untuk melayani dan harus patuh padanya.

Sampai pada suatu hari aku memperkenalkan dia pada Rheinara. Tunanganku. Dan agaknya Mr. J, menaruh hati pada Rhein. Itu terlihat dari cara dia menatap Rhein.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun