Alexa melempar tali sepatunya ke arahku. Kuikat kedua kaki dan tangan Mr. J sekuatnya. Kubiarkan ia meringkuk di pojok ruangan menunggu pasukan polisi yang mulai berdatangan.
Â
***
Alexa menggeliat. Ia terbangun ketika peluit kereta berbunyi.
"Maaf, Ran, aku ketiduran ya...," ia berusaha bangun sembari mengucek kedua matanya.
"Lanjutkan tidurmu, Al. Masih separuh perjalanan," ujarku meraih pundaknya. Ia menurut.
Malam kian merayap. Rasa penat tak mampu membuatku terlelap. Pikiranku masih berkutat pada peristiwa-peristiwa yang hampir saja merenggut nyawa Alexa. Lagi-lagi aku memandang wajah cantik perempuan yang tengah tidur di pangkuanku itu. Aku menghela napas panjang. Semua sudah berakhir, Al....
"Permisi, Anda turun di mana?" tiba-tiba sebuah suara mengagetkanku.
"Inspektur Migure?" aku terkejut. Laki-laki di hadapanku itu tertawa.
"Adikku tersayang ini memang jago tidur, Ran," Inspektur Megure menyentuh lembut pundak Alexa.
"Alexa...adik Anda?" aku menatap tak percaya.