"Aku bukan pelacur.. aku nggak butuh uangmu... pergi kau... pergi..." suara  lantang Sisil dengan air mata yang mengalir. Dan wanita itu pergi  meninggalkan Sisil dengan uangnya yang berhamburan.
      "Dasar. Perempuan nggak mau diuntung..."
      "Pergi....." belum selesai wanita itu berkata, Sisil sudah kembali teriak
      Akhirnya wanita itu pergi meninggalkan Sisil yang menelungkupkan  dahinya diatas meja yang berurai air mata. Ia hampir saja bisa melupakan  Kevin setelah sekian hari dirumahnya. Tak disangka wanita itu kembali  menorehkan luka dan menaburkan garam  diatas lukanya yang dulu.
      Ketika ayah ibunya pulang, ia terkejut mendapati anaknya yang menangis  sesenggukan dengan uang-uang yang berhamburan disekelilingnya.
      "Ada apa to nduk?" tanya ibunya penuh kasih sambil memeluknya
      "Uang siapa ini Sil?" ayahnya juga tak kalah kagetnya. Dan sambil  sesenggukan didada ibunya, Sisil menceritakan kejadian yang baru  dialaminya. Hingga kedua adiknya muncul dipintu.
      "Asalamu'alaikum"
      "Wa'alaikum salam' jawab kedua orang tuanya.
      "Kok banyak duit pak. Minta ya pak" kata Zaki adiknya yang besar.
      "Hush... itu bukan duit bapak. Ayo kumpulkan dan kita kembalikan besok..