Mohon tunggu...
elang likaytanjua
elang likaytanjua Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah aku dengan apa adanya diriku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayap Cinta yang Terkoyak

22 November 2018   20:43 Diperbarui: 22 November 2018   21:15 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           "Pergilah Ka... biarkan aku sendirian"

           Akhirnya Erika meninggalkan Kevin yang duduk menatap hampa.

            Malam menjelang larut, Sisil baru saja menutup Al-Qur'an yang  dibacanya. Sebuah sedan Kevin berhenti didepan rumahnya. Sisil yang  melihat dari jendela, hatinya bergetar. Tapi keterkejutannya berlanjut,  ketika yang keluar dari mobil itu bukan Kevin tapi wanita separuh baya.  Mamanya Kevin batinnya. Ayah dan ibunya masih di Masjid, keduanya biasa  tak pulang sehabis Maghrib hingga Isya. Sisil membukakan pintu ketika  mamanya Kevin mengetuk. 

           "Silahkan duduk tante!" Sisil mencoba beramah tamah

           Wanita itu duduk, lalu katanya

           "Kamu Sisil kan? Saya mamanya Kevin" Sisil masih diam, wanita itu mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

           "Ini ada uang lima juta. Tolong kamu terima dan lupakan Kevin"

           Sisil terperanjat

           "Tante!.." suara Sisil keras

            "Keluargaku memang miskin, tapi kami masih mempunyai harga diri. Tante  pikir cinta bisa dibeli? Silahkan bawa kembali uang tante dan keluar  dari sini!" Suara Sisil keras mengejutkan, meski hatinya pedih  tersayat-sayat

            "Kalau kamu kurang, ini aku tambahi..." wanita itu kembali mengeluarkan  segepok uang. Diambilnya uang itu oleh Sisil lalu dihamburkannya didepan  wanita itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun