Mohon tunggu...
Ilana Rue
Ilana Rue Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Saya menyukai fiksi sedari kecil, namun butuh waktu lama untuk akhirnya bisa menulis. Saya mulai menulis pada tahun 2021 di akun wattpad. Awalnya saya menulis hanya sebagai media untuk healing dari rasa stres dan depresi yang saya rasakan. Di awal Juli 2023, nama saya tercantum pada penulis terpilih yang karyanya dibukukan di sebuah antologi cerpen. Sejak saat itu, saya aktif berkarya dan mengikuti lomba-lomba cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

The Boy In The Picture

19 September 2024   07:45 Diperbarui: 19 September 2024   07:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://Wattpad.com/user/ilana_rue

Genre : Action, Fantasy

"Seperti membentangkan rantai kebohongan. Itu tidak akan pernah terputus. Kebohongan satu dilontarkan untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Seolah menunggu bom waktu untuk meledak." - Cecille

Cecille's POV

Mamaku pernah berkata, setiap kebohongan yang kamu ciptakan, akan menciptakan kebohongan yang lain. Karena itu, sepahit apapun kejujuran, itu lebih baik daripada manisnya kebohongan. Namun, agaknya, karena kebebalan dan rasa gengsiku, petuah itu sama sekali aku abaikan. Dan kini, sialnya aku harus menuai buah dari kebohonganku. 

Aku Cecille, umur 26 tahun. Staf Keuangan sebuah perusahaan pialang ternama yang berkantor di gedung Cakrawala Utara. Salah satu dari tiga gedung tertinggi di kota Nusantara. Gedung ini adalah gedung bersama sehingga wajar saja ditempati oleh beberapa perusahaan lain. 

Kembali ke tema cerita. Aku perempuan yang lumayan cantik dan baik. Tapi entah mengapa, rasanya aku sulit menemukan pria baik belakangan ini. Aku kesepian dan lemah urusan percintaan. Jelas. Namun tak kentara dengan sikapku yang luwes dan santai. 

Hal itu tidak berlangsung lama. Sampai si mulut besar Jessica, memprovokasiku masalah pasangan. Jessica, si primadona kantor yang selalu menargetkanku sebagai musuhnya. Hanya karena aku menunjuk kesalahannya pada rapat kantor. Kini, wanita itu selalu membawa tema ini untuk menyudutkanku dengan dalih sebuah candaan. 

Awalnya aku mencoba cuek dan tak peduli ucapan wanita gila ini. Namun lama kelamaan, kupingku panas juga. Dan akhirnya terprovokasi. Ya, aku memasang sebuah foto profil dimana aku bersandar pada bahu seorang pria. Jelas, seisi kantor geger ketika melihat foto profilku. Cecille, si perawan divisi keuangan bersandar manja di bahu seorang pria tampan. 

"Wah apa dia orang Indonesia?"

"Cecille, dimana kamu bertemu pria ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun