Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kru Suay Mak (9)

5 Juli 2013   20:38 Diperbarui: 12 September 2015   23:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Sama : aroy mak mak. Sambalnya ini beda dari sambal Thailand. Ini asli menampar,” ujar Nut, dengan wajah sedikit merah padam dan bibir makin merona, dengan bentuk bulatan-bulatan menahan pedas.

 

“Sekarang aku benar-benar tak percaya ini cuma hasil masakan coba-coba. Hayo, ngaku kamu sudah bisa bikin masakan ini,” Nut.

 

“Ya, ya, saya ngaku. Ini diajari ibuku. Ia pembuat gado-gado dan soto terbaik di dunia!” kata Mirza.

 

“Dan sekarang, mari kita nobatkan gado-gado dan soto ayam ini sebagai yang terenak di daratan Siam!” Dang mengangkat gelas teh Thai yang baru ia persiapkan. Ketiganya bersulang riang. Mirza bisa senang melihat Kru Nut tampak cerah terus sepanjang pagi sampai siang ini dan Mirza sangat ingin siang ini tak akan pernah berakhir.

 

Dan Dang seolah tahu diri. Ia bilang ia harus mengurusi ini-itu di kantor resepsionis. Mirza lega Dang segera menyingkir agar bisa berduaan dengan Nut.

 

Nong, aku kagum padamu,” ujar Nut. “Kamu pemuda unik; kamu mengajar bahasa Inggris, menyelamatkan nyawa orang, polos, orisinil dan pintar masak,”

 

“Senang saya dipuji Kru Nut dua kali sehari ini. Tadinya saya mau segera balik ke Indonesia. Tapi saya jadi ingin tambah belajar bahasa Thailand lagi. Kalau saya mendaftar kelas lanjutan besok, apakah Kru Nut yang mengajar?” kata Mirza.

 

“Sepertinya begitu, asal ada satu siswa lagi. Minimal dua,” kata Nut.

 

“Kalau begitu aku akan mendaftar sebagai dua orang”

 

“Haha…..tak perlu begitu. Jangan memaksakan diri. Tanpa jadi muridpun, kalau ada waktu longgar, saya mau kau masakkan jenis makanan Indonesia lain. Atau nanti giliran saya masak buat kamu,”

 

“Benar, Kru Nut?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun