C. Pemantauan di Ruang Publik dan Digital
Dalam era digital, pengawasan juga meluas ke ruang publik dan digital. Media sosial, platform online, dan algoritma pemantauan digunakan untuk memantau perilaku individu, preferensi, dan kebiasaan. Hal ini dapat berdampak pada privasi dan kebebasan individu, serta memunculkan kekhawatiran akan manipulasi informasi dan pembentukan profil yang tidak adil.
D. Pengawasan di Tempat Kerja
Konsep panopticon dapat diterapkan dalam pengawasan di tempat kerja. Misalnya, penggunaan kamera CCTV di tempat kerja dapat membantu memaksimalkan pengawasan dan pengendalian terhadap karyawan. Namun, penggunaan CCTV harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan privasi karyawan.
E. Pengawasan di Sekolah
Konsep panopticon juga dapat diterapkan dalam pengawasan di sekolah. Misalnya, penggunaan CCTV di sekolah dapat membantu memaksimalkan pengawasan dan pengendalian terhadap siswa. Namun, penggunaan CCTV harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan privasi siswa.
F. Pengawasan di Tempat Umum
Konsep panopticon juga dapat diterapkan dalam pengawasan di tempat umum. Misalnya, penggunaan CCTV di tempat umum seperti pusat perbelanjaan atau stasiun kereta dapat membantu memaksimalkan pengawasan dan pengendalian terhadap pengunjung. Namun, penggunaan CCTV harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan privasi pengunjung.
Perdebatan dan Kritik terhadap Konsep Panopticon
Meskipun konsep Panopticon telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemikiran sosial dan teknologi, tidak luput dari perdebatan dan kritik. Beberapa isu dan pertanyaan yang muncul sehubungan dengan penerapan dan implikasi konsep Panopticon dalam konteks modern adalah sebagai berikut:
A. Privasi dan Kebebasan Individu