7. Siswa aktif
8. Bagikan dengan teman Anda.
9. Siswa yang kritis dan guru yang kreatif.
10. Dinding dan aula dihiasi dengan hasil kolaborasi, peta, foto, artikel, dan komedi.
11. Laporan kepada orang tua tidak hanya mencakup rapor, tetapi juga hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan lain sebagainya.
Guru pembelajaran kontekstual bertanggung jawab membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Artinya, guru berurusan dengan strategi bukan sekedar menyajikan fakta. Guru hanya mengontrol kelas sebagai sebuah tim yang berkolaborasi untuk mengungkap sesuatu yang segar untuk anak-anak. Proses belajar mengajar lebih terfokus pada siswa dibandingkan pada guru. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, pengajar harus melakukan hal-hal berikut:
1. Mengkaji mata pelajaran atau teori yang akan dipelajari siswa.
2. Melakukan penilaian mendalam untuk mempelajari latar belakang dan pengalaman hidup siswa.
3. Selidiki lingkungan sekolah dan tempat tinggal anak, kemudian pilih dan hubungkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual.
4. Rencanakan pembelajaran Anda dengan menghubungkan prinsip atau teori yang telah Anda pelajari dengan pengalaman siswa.
5. Penilaian terhadap pemahaman siswa, yang hasilnya menjadi bahan refleksi terhadap rencana pembelajaran dan pelaksanaannya.