Ada beberapa unsur yang harus dipahami dalam proses pembelajaran:
 a. Paradigma konstruktivis mendefinisikan pembelajaran sebagai proses kognitif dan bukan aliran informasi satu arah. Proses pembelajaran melibatkan penyerapan dan akomodasi, yang memperbarui struktur kognitif siswa. Kegiatan Pembelajaran Proses belajar lebih diutamakan daripada perolehan pengetahuan.
b. Menurut pandangan ini, siswa memegang peranan penting dalam pembentukan pengetahuan selama proses pembelajaran. Mahasiswa harus melaksanakan pendiriannya. Ia harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan, berpikir kritis, mengembangkan konsep, dan memberikan konteks terhadap materi yang dipelajari. Instruktur berfungsi sebagai fasilitator untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Tujuan siswa merupakan faktor terpenting dalam mengidentifikasi gejala belajar.
c. Keterlibatan guru dalam pendekatan ini memfasilitasi konstruksi pengetahuan siswa. Guru membimbing siswa dalam mengembangkan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar mentransfer pengetahuan yang sudah ada.
d. Fasilitas pembelajaran: materi, media, perlengkapan, lingkungan, dan fasilitas disediakan untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.Â
 e. Evaluasi: penilaian autentik terpadu dengan proses pembelajaran dan terjadi terus menerus sepanjang kegiatan pembelajaran. Ini mengurangi tekanan.
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada konstruktivisme, yang menekankan kebutuhan siswa untuk menciptakan informasi mereka sendiri daripada sekadar menghafalnya. Â Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung di berbagai lingkungan, antara lain laboratorium, tempat kerja, dan sawah. Â Pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mencerminkan konteks kehidupan nyata, termasuk faktor pribadi, sosial, budaya, ekonomi, dan kesehatan. Â Hal ini memungkinkan siswa untuk secara aktif mengkonstruksi pemahamannya sendiri.
Kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat digunakan untuk memberikan langkah-langkah pembelajaran kontekstual. Guru dapat menggunakan teknik praktis ini untuk menggabungkan pembelajaran kontekstual. Guru dapat mengambil tindakan praktis berikut ketika mengintegrasikan pembelajaran kontekstual:
pendahuluanÂ
1. Guru mendiskusikan kompetensi yang diperlukan, manfaat pembelajaran, dan pentingnya mata pelajaran yang akan dipelajari.
2. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL: Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan nomornya. Setiap kelompok dialokasikan untuk melakukan observasi. Kelompok satu dan dua mengamati pasar-pasar yang khas. Kelompok 3 dan 4 mengamati supermarket. - Siswa bertugas mencatat hasil pengamatan dari pasar-pasar tersebut.Â