Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Canggung

25 Februari 2017   11:24 Diperbarui: 27 Februari 2017   02:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Aku tahu ini dari… Oh  maaf, saya dapati lowongan ini dari teman saya, dia…”

“ Ya, ya, cukup. Anda tidak perlu meneruskan. Boleh saya terima CV Anda.”  

Tak pernah kuduga, ini ulah Riri. Rekan kerjaku, teman lamaku ini bisa-bisanya dia mengerjaiku. Tidak biasanya aku menjadi interviewer di akhir pekan. Oh sialan. Ya ampun. Aku baru sadar.

“ Ee, apa ada pertanyaan lagi?”  

Terdengar ia bertutur. Namun, sengaja waktu aku ulur, aku abaikan ucapannya, kutelusuri isi CVnya. Seperti yang telah kupahami, pelamar ini memang memiliki skill dalam bidang ini sejak lama. Ia konsisten juga ternyata, pikirku.

Beberapa jenak kemudian, hujan mereda, tiktak jam dinding terdengar jelas. Pelamar  ini lagi-lagi tidak berubah. Pengecut dan tak tegas. Ia tak berani menagih jawaban. kesengajaanku membiarkan pertanyaannya, tak menimbulkan respon, ia malah berpura-pura asik dengan handphone.

“ hmm, saya paham ini sesuai dengan skill Anda. Untuk itu CV akan saya proses kepada user. Mungkin kalau cocok, akan kami hubungi Anda sesegera mungkin.”

Ia tak sedikit pun mengangguk, kepalanya masih menunduk. Perhatiannya seperti tenggalam dalam layar Androidnya. Sementara itu, kupandangi keringat di keningnya  yang mulai mengalir, melintasi alis tebalnya.

“ Baiklah, waktu kita sudah akan selesai. Sebentar lagi jam istirahat makan siang...”  

Aku berdiri, menatap jam dinding, sengaja dengan mengusap perutku lembut-lembut. Namun, memang dasar, pelamar ini belum juga berubah. Walau memiliki keahlian translate yang baik dan berpengalaman,  tetapi tetap saja ia belum juga mampu menerjemahkan yang bukan teks.

“ ...sekarang, ada  yang ingin Anda tanyakan?“

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun