Obat yang dikonsumsi Arsya: Asam Urso, Spironolakton, Apialis, SantaE, Propranolol, Omeprazol, dan Furosemide.
Itu obat yang kini menjadi teman Arsya, yang kini 1 tahun 5 bulan tinggal di Rumah Singgah Pejuang Hati menunggu program transplantasi hati dibuka kembali.
Juni 2020, kawasan Cikini -- tempat Rumah Singgah Pejuang Hati -- dinyatakan zona merah. Karena prosedur kebersihan yang ketat, tempat anak-anak atresia bilier justru dinyatakan aman. Sementara, banyak warga di sekitar rumah singgah yang dibawa ke rumah sakit.
Menurut Hery Aldian, banyak anak atresia biliar yang terindikasi suspect Covid-19. Alasan utamanya, pneumonia.
Senja Bagi Nadine
Usai menjalani perawatan di RS Murni Teguh di Medan, Erna dan Ivan membawa Nadine ke RSCM untuk mendapatkan perawatan yang maksimal. RSCM menjadi satu-satunya harapan bagi Nadine untuk sembuh.
Di dalam pesawat terbang, sambil menggendong Nadine, Erna mengulang ucapan dokter kepada Ivan.
Percakapan suami istri itu terkait siapa di antara mereka yang akan mendonorkan hati untuk Nadine. "Dan kami semuanya siap," kenang Erna.
Tetapi jika di antara keduanya tidak sehat? "Itulah yang membuat kami pusing," kata Erna.
Saat masih di pesawat, Ivan memiliki keyakinan 70% terhadap kesembuhan Nadine. Tetapi begitu sampai RSCM, harapan Ivan mulai pudar.
Kondisi Nadine semakin memburuk. Memang sebelum dirujuk ke RSCM, kondisi Nadine sudah begitu mengkhawatirkan. "Saya tidak menyalahkan RSCM," ucap Ivan.