Mohon tunggu...
Dony P. Herwanto
Dony P. Herwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Story Teller | Journalist | Documentary Maker

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Senja di Mata yang Menguning

12 November 2020   16:16 Diperbarui: 14 November 2020   07:37 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat ini harapan di Jakarta dan di daerah itu sama. Sama-sama belum ada," katanya.

Ruginya, lanjut Dyah, lebih banyak jika harus ke Jakarta untuk saat ini. Karena orangtua harus meninggalkan pekerjaan. Banyak resikonya untuk saat ini ke Jakarta.

Menurut Prof. Hanifah, RSCM sudah mencari yang siap untuk transplant. Sampai Juli 2020 RSCM memang masih meraba.

"Kalau sekarang sudah ada yang siap, kami akan kerjakan," katanya. Tentunya, lanjut Prof. Hanifah, akan berubah dari segi protokol.

Kesiapan pasien itu mencakup, ada tidaknya pendonor hati, biaya, pendonor dalam keadaan sehat, anak tidak boleh gizi buruk. "Sebelum transplant, anak harus sudah divaksin," jelasnya.

Kata Hery Aldian, dengan penundaan transplant saja anak-anak atresia bilier sudah berat. Selama pandemi, imbuhnya, jalan terbaik adalah mempersiapkan kesehatan anak dan ketersediaan donor hati.

"Jadi ketika program transplant sudah siap, tinggal masuk," ucap Hery.

Sebuah Solusi dari Pandemi

Ketua Transplantasi Organ dan Jaringan RSCM -- FKUI, Prof. DR. dr. Hanifah Oswari SpA(K) tengah merancang satu program untuk mendeteksi dini kemungkinan anak-anak atresia bilier.

Prof. Hanifah akan menggandeng Kementerian Kesehatan untuk program yang bisa menunda transplantasi hati anak-anak atresia bilier melalui warna BAB ini.

Operasi transplant hati membutuhkan biaya besar. Kisaran angkanya Rp 600-800 juta. Sementara itu, BPJS hanya sanggup menanggung biaya kurang lebih sebesar Rp 261 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun