"Tidak pak. Aku tidak pernah mencuri pak. Lepasin saya pak. Saya mohon pak. Saya tidak bersalah pak" Beni terus memohon supaya dilepaskan. Ia terus menangis dan ia jelas sangat ketakutan. Takut disiksa, dihukum, dan hal-hal buruk lainnya. Ia saat ini hanya bisa menangis dan terus berharap supaya dilepasin.
"Mana mungkin saya mau lepasin kamu nak. Udah tahu bersalah, lebih baik kamu mengaku saja" Kata Pak Ari lagi
"Saya salah apa pa?" Tanya Beni
"Kamu masih tanya lagi. Kamu kan yang sudah rusakin dan curi sayur di lahan warga?" Tanya salah seorang lainnya.
"Tidak pa. Sumpah demi apapun, saya tidak pernah merusak atau mencuri apapun di lahan warga pa. Saya hanya membantu mengalirkan air pa" Beni mebela dirinya
"Sudahlah. Lebih baik kamu diam. Kita bawa dia ke rumahnya Pak RT" Kata Pak Ari
Beni menangis dan bertertiak memohon agar dia dilepaskan. Namun sekuat apapun ia meronta dan berteriak, beberapa laki-laki tersebut tetap bersikeras membawanya ke rumah Pak RT.
"Selamat pagi pak" Sapa Pak Ari
"Iaiai selamat pagi, ada perlu apa ya pagi-pagi?" Sambut Bu RT
"Pak RT nya ada bu?" Tanya Pak Ari lebih lanjut
"Ada nih. Sabar ya, saya panggilkan dulu"