Beberapa sayur tercabut dari temaptnya. Bekas-bekas kaki tersebar dimana-mana. Bisa dibayangkan total kerugian dan juga kemarahan dari para warga. Mereka tidak habis pikir, lahan mereka bisa mejadi hancur begini. Dan baru terjadi pertama kali dalam hidup mereka.
"Pekerjaan bodohnya siapa ini?" Teriak salah seorang ibu.
"Begitu sadis dia sampai harus merusak tanaman kita" Sambung yang lainnya.
Jelas sekali mereka sangat marah melihat kondisi lahan mereka yang tidak berbentuk lagi. Dan ingin segera mengangkap pelaku yang dengan teganya melakukan ini kepada mereka.
"Orang ini harus dihukum setimpal" Ucap Pak RT yang lahannya juga menjadi korban.
Semakin larut, suasana di sekitar juga semakin ramai. Beni, Naldi, dan ibunya yang baru pulang dari kebun penasaran dengan ribut-ribut yang terdengar sampai ke rumah mereka.
"Pa, ada apa ya di sana? Kok ramai sekali?" Tanya Ibu Beni.
"Ohh itu bu, lahan sayur pa RT dan warga ada yang merusaknya bu. Semua sayurnya hilang. Padahal seminggu lagi mau dipanen" Jawab bapak tersebut
"Astaga. Kasihan sekali pa RT. Tega sekali orang yang berbuat sejahat itu. Makasih ya pak"
"Sama-sama bu. Kalau gitu saya lanjut pulang ya bu" Kata si bapa.
Ibu Beni mengangguk pelan. Melihat keramaian yang dari kejauhan ia semakin penasaran.