Tapi disisi lain Putri merasakan hal yang tak wajar saat dengan Pamela. Dia terlalu terhanyut oleh perasaan terbuka Pamela. Putri yang terobsesi dengan ayahnya menganggap dirinya seperti ayahnya. Ia mengerti, sabar, perhatian, dan setia. Mungkin Putri bisa mengerti jika Pamela sedang sms-an atau telpon-telponan dengan cowo. Karena, ia tahu ini sulit.
***
Handphone itu berdering berkali-kali, sesekali berhenti namun berdering lagi. Tidak ada yang menjawab, padahal jelas ada pemiliknya disamping, tapi ia enggan untuk menjawabnya, yaitu Putri. Dia enggan menjawab telpon dari Pamela karna ia bosan, pasti yang ia bicarakan tentang pacarnya, pacarnya, dan pacarnya. Dan itu membuat hatinya sedikit sakit.
Disaat handphone Putri berdering, tiba-tiba ayahnya didepan pintu kamarnya dan bertanya,,,
" Kenapa tidak diangkat, memangnya itu siapa?"
"Aku sedang belajar. Itu hanya Pamela, ayah !!" Â Putri menjawab sambil memegang pulpen.
"kok tumben tidak dijawab, kalian sedang bertengkar?"
"tidak ayah, aku hanya malas saja"
"Ooh, ya sudah. Belajar lagi"
Hening,,,,,
***