Mohon tunggu...
Diyanah Sidin
Diyanah Sidin Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Anak Humas di UPI YAI. InsyaAllah akan jadi HUMAS, kalo udah wisuda. Jadi Humas beneran....wkwk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | "P Love P"

9 Februari 2018   00:36 Diperbarui: 9 Februari 2018   00:41 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil menangis, Pamela mengangkat kepala Putri, lalu ia taruh dipundaknya, dan berkata,,

"Apa maksud surat-surat yang kamu buat unuk aku??"

Pamela masih saja menangis, tapi Putri tidak mampu untuk menjawabnya.

"Putri kenapa kamu berani melakukan hal sebodoh in?,, jawab Putri !!"

Tanya Pamela sambil menggoyang-goyangkan tubuh Putri. Pamela masih saja menangis sambil menunduk. Tiba-tiba Putri berbicara dengan nada lemah.

"Aku mencintaimu, tapi aku tak bisa nunjukin bagaimana aku mencintaimu. Ini tak wajar, maka dari itu aku harus melakukan hal ini."

Pamela yang tadinya tertunduk menangis, malah tergeletak mendengar perkataan Putri yang mencintainya. Pamela tak sanggup berbicara tentang perasaan Putri, dia hanya terdiam sambil menangis, karena perasaan Putri yang tak wajar. Ia menangisi Putri karena sahabat yang bisa ia mengerti, keadaannya terlihat tak berdaya karena ia. Tiba-tiba telunjuk Putri tertuju pada box hitam yang ada di meja  belajar . pamela sangat bingung, kenapa Putri  menunjuk box warna hitam.

"Apa? Kenapa kamu menunjuk box hitam itu?" tanya Pamela sambil terus menangis dan Putri menjawab dengan suara lemah.

"ambil box itu"

          Lalu Pamela ambil box itu,,,  dan ia kembali ke posisi semula. Pamela yang memegang box hitam, tanpa pikir panjang lagi, ia membuka box itu, dan didapati isi box itu adalah foto-foto ia dan Putri saat sedang bersama. Dan ia ambil diary merah milik Putri dan ia buka lalu ia dibacanya... dalam diary itu , rata-rata tulisan yang ia baca bertuliskan tentang ia, saat ia bersama dengan Putri. Baru ia membaca tujuh halaman diary, tubuh Putri menjadi lemas tergulai dan matanya hampir tertutup. Ini dikarenakan ia kehabisan darah karena ia menggoreskan kaca dilengan kiri. Pamela yang takut kehilangan Putri, ia membangunkan Putri dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Alhasil Putri meninggal dunia dalam pundak Pamela. Putri sempat berbicara sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Pamela maafkan aku, karena mencintaimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun