Telah tiga tahun mereka meninggalkan SMAN 1 Majalengka. Sementara almamaternya itu masih belum banyak berubah. Jika hari Minggu, hanya ada dua orang penjaga yang piket. Sementara gerbang kecil di sebelah timur gerbang utama tetap familiar, terbuka untuk siapa saja yang mau beraktivitas di hari Minggu. Ada yang bermain basket, baik di lapangan luar maupun lapangan dalam. Ada yang bergerombol memanfaatkan wifigratis juga bisa.
“Hey cantik, mana? Katanya ada yang mau kamu kenalkan sama aku?” tanya Salma ketika keduanya sudah duduk bareng di kantin.
“Aduuh .... sayang sekali Sal, kemarin Arjuno nggak jadi ikut ke sini. Mendadak ada acara di Surabaya dengan keluarganya.” jawab Afnan sambil membuka wadah camilan.
“Jadi nama orang itu Arjuno? Orang Yogya?”
“Hehee... iya ... iya ..... orang sono asli.”
“Nan, hati-hati lho.... menurut cerita pewayangan, Arjuno itu ksatria yang punya banyak kekasih lho!” kata Salma menggoda.
“Biar saja! Itu kan di pewayangan! Yang ini kan di dunia nyata. Nama Arjuno itu, afiliasinya bukan ke masalah dia punya banyak wanita, tetapi dari segi gantengnya. Pendiamnya. Sifat menaknya yang sopan santun. Bicara pelan ... uh.... gitu Saaal .... jangan merusak acara!”
“Hihihi!”
“Kamu tuuuh, dari SMA sampai sekarang jomblo melulu. Ada yang suka malah didiemin!”
“Hah? Siapa yang suka?”
“Itu kakak kelasmu! Aktivis!”