Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Bukan Salma, tertawa itu artinya aku gembira.”

“Bagaimana mungkin aku percaya?”

“Oke! Akhir semester ini, Salma aku ajak ke Bali. Ke Bali dulu yang dekat, ntar suatu saat aku ajak keliling dunia. Mau ke mana? Ke Seoul? Tokyo? Istanbul? Paris?”

“Kakak serius?”

“Dari dulu aku serius Salma. Hanya mungkin aku beda dengan orang lain. Aku memang suka hidup di dunia yang mirip fiksi. Ada riak-riak, ada kekhawatiran, ada pesan, ada misteri.”

“Hmh....”

“Akhir semester kita berlibur ke Bali, berdua. Emh.. maaf, bertiga, dengan Andari, adikku. Biar dia yang menemani Kak Salma-nya di perjalanan.”

Salma mendesah. Kalimat Andra benar-benar lugas. Tak ada basa-basi.

Tak urung gadis itu berfikir, apakah sejarah setelah tiga tahun itu tentang dosennya, Pak Bintang, ataukah dengan Andra, kakak kelas yang misterius?

Hhhh..... gadis itu mengulang desahnya.

***

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun