“Mau minta maaf.”
“Telat tadi?”
“Bukan ..... ini ...... ini ...... “ kata Putri seraya mengulurkan tangan yang memegang SIM. Radite kaget.
“SIM? Lah? Laaahhh? Bukannya?”
“Itu SIM kamu.”
“Astaghfirullaaaah..... Putriiiii ..... aku baru ingat kalau ..... “ kata Radite sambil memegang SIM miliknya.
“Aku juga baru lihat kalau SIM itu ada di dompetku. Maaf ya Dit?”
“Put, ngga apa-apa ... aku malah senang. Kini aku punya SIM dua. Dua-duanya sah, karena yang dulu ini aku nggak lapor kehilangan, tapi langsung membuat saja.”
“Bener nggak apa-apa Dit?”
“Nggak Put, aku tidak takut SIM-ku hilang. Yang aku takutkan Putri yang hilang ..... hilang dari sisi Radite.”
“Ah kamu Dit, bikin melankolis saja.”