Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kembalilah Padaku Topaz Aini

18 Februari 2016   01:15 Diperbarui: 6 April 2016   18:44 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan kaki Hilal melangkah. Dadanya gemuruh. Jantungnya berdetak tak beraturan. Laki-laki muda itu berdeham.

Assalamu’alaikum! Hilal memberi salam. Dari dalam terdengar jawaban salam dan mempersilakan masuk. Hilal melangkah perlahan. Dilihatnya Topaz berdiri dengan wajah kuyu.

“Topaz ……”

“Silakan duduk ….”

“Tidak, kamu kenapa Topaz?”

“Tak apa-apa….” katanya melemah. Walaupun mengatakan tak apa-apa, namun ada dua titik air mata di sudut matanya.

“Topaz …. Jangan menangis…..” kata Hilal seraya mendekat kemudian memeluk gadis itu.

“Jangaan kak!”

“Astaghfirullaaahh…… astaghfirullah  … maaaaf….. maaaafff… Topaz, aku hilaf…..” kata Hilal dengan serta merta melepas pelukannya. Wajah Topaz memerah.

Hilal duduk. Keduanya diam. Topaz menunduk.

“Apa yang terjadi Topaz? Jelaskan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun