“Hah? Begitu? Alhamdulillaaah ya Allah ya Rabb!”
“Kenapa bersyukur? Ditolak kok bersyukur?”
“Karena aku ingat nama yayasanku. Namanya apa?”
“Nurul Aini.”
“Ya, itulah, aku bersyukur karena Insya Allah yayasan kita, sekolah kita akan menjadi benar-benar bermakna.”
“Nggak tahu … apa maksudnya?”
“Topaz ….. aku yakin Topaz juga bersyukur kan?”
“Maksudnya?”
"Nurul Aini .... Aini yang di depanku, Topaz Aini, tak akan menjadi rahasia lagi. Apa yang aku mimpikan tentang Aini akan menjadi kenyataan .... semoga ini jalannya...."
Hari itu adalah hari yang membahagiakan Hilal. Kegagalan pernikahan Topaz dengan Misbahul Ulum sepertinya menjadi sebuah syare’at baginya. Topaz sendiri tampaknya juga tak terlalu menyesali kejadian itu. Atau memang malah seperti kata-kata Hilal, Topaz bersyukur.
***