Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris Interaktif

26 Maret 2024   14:59 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode ini memiliki kesamaan dengan model interaktif dari penggunaan bahasa yang dipelajari secara langsung. Namun bukan dari segi cara melakukan koreksi.

5. Natural Approach. Pendekatan ini dikembangkan oleh Tracy Terrel dengan didasarkan pada ‘Teori Monitor’ yang dipengaruhi oleh teori akuisisi bahasa kedua. Pendekatan ini menekankan pada penyediaan input bahasa asing dan pembahasan dalam bahasa asing atau bahasa pertama siswa. Fokusnya adalah pada ‘semantik’ atau makna kalimat, pemikiran, melaksanakan tugas dan memecahkan masalah. Model ini juga diinspirasi juga oleh Stephen Krashen[5] yang menggagas teori Second Language Acquisition dengan 5 hipotesisnya yaitu : the Acquisition-Learning hypothesis; the Monitor hypothesis; the Natural Order hypothesis; the Input hypothesis; and the Affective Filter hypothesis.

Pendekatan ini sangat berkaitan dengan model pengajaran interaktif dari segi semantik, pemecahan masalah dan juga model immersion dimana bahasa yang dipelajari dipergunakan sehari-hari untuk semua kegiatan dalam jangka waktu tertentu.

6.    Total Physical Response. Metode ini dikembangkan oleh James Asher. Metode ini adalah bagaimana murid dapat mematuhi perintah yang disampaikan oleh pengajar yang menunjukkan tanggapan perintah secara fisik. Prinsip utamanya adalah (1) penundaan murid berbicara sampai pemahaman terhadap bahasa lisan dengan batas tertentu, (2) pencapaian pemahaman dari bahasa lisan melalui ujaran perintah pengajar dan (3) pada tahap tertentu dari pemahaman bahasa lisan, murid akan memberikan indikasi bahwa dia siap untuk berbicara.

Pengajaran bahasa Interaktif tidak terkait langsung dengan model pembelajaran ini karena bersifat tidak alami dengan menunda respon langsung terhadap suatu stimulus yang diterima murid.

7. Suggestopedia. Metode ini pertama kali dilakukan dan dikembangkan di Institute of Suggestology di Sofia Bulgaria dan salah satu pakarnya adalah Dr. Georgi Lozanov yang bekerja di sana. Metode ini mengandalkan alam bawah sadar dan konsentrasi yang intens terhadap input dari pengajar dan pada tahap berikutnya menggunakan musik dan intonasi khusus untuk pemahaman yang lebih dalam.

Pengajaran Bahasa Interaktif tidak selaras dengan model ini.

8. Communicative Approach. Pendekatan ini mulai dikembangkan pada tahun 70-an dan menekankan pada pemotretan terhadap penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Prinsip-prinsip yang dipergunakan adalah kebutuhan terhadap komunikasi berbahasa yang didorong oleh adanya kesenjangan informasi dan opini. (Info & Opinion Gap Principles). Tokoh yang menggagas metode ini adalah Widdowson[6] dan Munby[7]. Widdowson menyatakan 'We do not only learn how to compose and comprehend correct sentences as isolated linguistic units of random occurrence; but also how to use sentences appropriately to achieve communicative purposes.’ (Widdowson, 1978).

Aktivitas yang Mendukung Pengajaran Bahasa Inggris Interaktif

Di bawah ini adalah contoh dari aktivitas kelas yang mendukung pengajaran bahasa Inggris interaktif dengan penekanan pada pair work dan group work untuk beberapa jenis kegiatan. Jack C Richards[8] mengatakan bahwa dua pola kegiatan ini memiliki kelebihan dalam pengajaran interaktif.

1. Pair Work & Group Work.

Kegiatan interaksi berpasangan dan berkelompok. Manfaatnya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun