Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris Interaktif

26 Maret 2024   14:59 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

g. Koherensi (coherence). Dalam teknik ini diupayakan satu pokok bahasan harus selalu terkait dengan bahan ajar sebelumnya dan juga dengan bahan ajar berikutnya. Setiap kegiatan harus ada keterkaitan satu sama lain. Keterpaduan akan mempermudah murid memahami dan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan yang lain

h. Keterlibatan (involvement). Murid perlu dilibatkan secara kognitif maupun afektif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Cara ini dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pengajar sebelum suatu kegiatan dilakukan maupun melalui jenis aktivitas yang mendorong keterlibatan siswa

i. Kreatifitas (Creativity). Kegiatan pembelajaran yang positif selalu membuka peluang bagi murid untuk memberi jawaban atau tanggapan secara bebas terhadap suatu hal disesuaikan dengan tingkat kreatifitas siswa.

j. Suasana (Atmosphere). Suasana pembelajaran yang mendukung ditentukan oleh hubungan yang positif antara pengajar dan siswa dan antara siswa dengan siswa lainnya. Karena itu penciptaan suasana yang nyaman dan teduh dimana murid dapat mengungkapkan dirinya tanpa rasa takut adalah salah satu prasyarat terpenting dari suatu proses pembelajaran yang berhasil.

Metodologi Pembelajaran

Di bawah ini adalah ringkasan metodologi pembelajaran sebagai rujukan untuk pembahasan lebih lanjut dari pembelajaran interaktif.

1. Grammar-Translation Method. Metode ini menggunakan bahasa pertama siswa dengan menggunakan pendekatan penerjemahan dan analisis tata bahasa asing. Metode ini memerlukan wacana dan daftar kosa kata yang akan dipelajari. Efektif untuk pembelajaran bahasa yang sudah mati.

Pengajaran bahasa interaktif tidak bersenyawa dengan metode ini.

2.  Audio-Lingual Method. Metode ini menekankan pada pengulangan dari pendengaran terhadap suatu dialog yang harus ditiru melalui latihan drill yaitu: pengulangan, substitusi kata, transformasi dan penerjemahan. Salah seorang yang merancang bahan untuk metode ini adalah Robert Lado dalam bukunya Language Teaching: a Scientific Approach (1964). 

Pengajaran interaktif memiliki sedikit sekali kaitan dengan metode ini.

3.  Cognitive-code Method. Metode ini dipelopori oleh Noam Chomsky (1965) yang mengasumsikan bahwa ‘kompetensi mendahului kinerja” yang berarti bahwa kompetensi adalah ‘pengetahuan yang ada pada alam sadar’. Karena itu jika siswa sudah menguasai sruktur bahasa pada level tertentu, maka dia akan mampu menggunakan potensi tersebut dalam komunikasi berbahasa yang bermakna. Metode ini memiliki kesamaan dengan Grammar Translation Method yaitu menguasai tata bahasa dan struktur kalimat, tetapi dengan penekanan terhadap kecakapan Berbicara dan Menyimak untuk meningkatkan kompetensi Membaca dan Menulisnya.

4.  Direct Method. Metode ini menekankan pada penggunaan langsung bahasa asing dan kemudian siswa membahasnya juga dalam bahasa asing tersebut. Tujuan dari pola ini adalah agar siswa dapat menebak dan mengidentifikasi aturan tata bahasa yang dipakai. Metode ini menekankan pada ketepatan dan kesalahan harus langsung dikoreksi di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun