Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris Interaktif

26 Maret 2024   14:59 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interactive English Teaching

Pengajaran atau pembelajaran bahasa Inggris sudah semakin berkembang dengan pendekatan yang lebih berkembang di mana modelnya disesuaikan atau diserupakan dengan penggunaan bahasa secara alami. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, baik lisan maupun  tulisan mengarahkan kita pada konsep pengajaran dan pembelajaran yang menekankan pada praktik dalam melaksanakan kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan  bahasa yang dipelajari secara langsung. Penekanan terhadap penggunaan bahasa secara langsung dalam konteks di mana bahasa tersebut digunakan diperkirakan sebagai cara pembelajaran paling berhasil. Jack C. Richard (2006)[1] dalam bukunya Communicative Language Teaching (CLT) menyatakan bahwa Pengajaran Bahasa Komunikatif memiliki tujuan menumbuhkan communicative competence (kompetensi komunikatif) murid atau anak didik. Kompetensi komunikatif ini bukan hanya mengenai kemampuan berbahasa, tapi juga strategi menggunakan bahasa atau memilih ujaran yang tepat untuk orang-orang yang berbeda. Strategi berkomunikasi juga adalah cara bagaimana memahami situasi atau kondisi yang ada agar apa yang disampaikan mengenai sasaran. Pengajaran yang bersifat communicative memberi penekanan terhadap strategi berkomunikasi ini menggunakan model pengajaran bahasa secara interaktif. Model pengajaran interaktif memanfaatkan dua perangkat (devices) yaitu info gap dan opinion gap[2]. Info gap adalah suatu kesenjangan informasi yang terjadi di antara dua atau lebih pihak yang sedang berkomunikasi. Sedangkan opinion gap adalah perbedaan cara pandang atau cara berpikir dari pihak-pihak yang sedang berkomunikasi. Kedua perangkat ini jika digunakan dalam situasi pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris akan mengaktivasi model pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris interaktif.

Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Bahasa

Dari berbagai sumber dan juga pengalaman penulis, disampaikan beberapa prinsip dasar pembelajaran bahasa seperti di bawah ini:

1. Pembelajaran suatu bahasa asing adalah suatu proses perkembangan. Murid memahami suatu informasi baru dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

2. Pembelajaran bahasa adalah suatu proses yang aktif. Aktif disini berarti bahwa seorang murid harus menggunakan pengetahuan bahasa yang dimiliki melalui dua jenis kegiatan yaitu:

  • Psiko-motor, yaitu pergerakan yang dapat diamati dari organ bicara atau lainnya disesuaikan dengan perintah yang datang dari dalam otak.
  • Pemrosesan bahasa, yaitu penyusunan informasi menjadi suatu pengetahuan yang bermakna. Kegiatan ini berada di dalam otak dan tidak dapat diamati

3. Pembelajaran bahasa adalah suatu proses pengambilan keputusan. Dalam model pembelajaran modern, segala keputusan tidak lagi ditentukan oleh pengajar, tetapi juga oleh murid. Muridlah yang mengambil keputusan untuk menyimpan atau menggunakan suatu masukan bahasa yang baru, mana yang dianggap penting atau tidak, dsb..

4. Pembelajaran bahasa bukan semata-mata masalah pengetahuan kebahasaan. Pembelajaran bahasa asing tidak lagi semata-mata mempelajari aturan tata bahasa atau kosa kata baru, tanpa ada kesempatan untuk menggunakannya dalam konteks yang bermakna.

5. Pembelajaran bahasa asing bukanlah pengalaman pertama dalam belajar bahasa. Pembelajaran bahasa asing mempunyai tantangan, yaitu bagaimana murid mengelola pengaruh dari bahasa ibu (mother tongue) yang dapat menghambat efektifitas pembelajaran baik dari cara pengucapan, struktur kalimat maupun pemahaman isi.

6. Pembelajaran bahasa adalah pengalaman yang melibatkan emosi. Emosi yang dimaksud di sini adalah emosi yang positif yang mendukung proses pembelajaran yang dibangun. Cara-cara untuk membangkitkan emosi positif adalah seperti kerja berpasangan atau kerja bersama (pair & group work) dan melalui pemberian penghargaan menggunakan sistem penilaian prestasi siswa. 

7. Pembelajaran bahasa tidaklah sistematis. Kita belajar bahasa dengan mensistematisasi pengetahuan yang kita dapatkan, walaupun proses itu sendiri tidak sistematis. Memaparkan pengetahuan bahasa secara sistematis tidak menjamin pembelajaran yang efektif. Siswa sendiri yang harus membuat suatu sistem di dalam dirinya untuk memproses informasi yang diterima.

8. Pembelajaran Bahasa memerlukan interaksi antar dua atau lebih pihak pengguna bahasa. Pembelajaran bahasa memerlukan suatu interaksi yang bermakna agar terjadi komunikasi. Interaksi ini melibatkan 2 orang atau lebih untuk saling berkomunikasi.

Belajar Bahasa Secara Interaktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun