Ruang ICU yang terletak di samping taman, membuatku harus berjalan memutari lorong ini.
Bau alkohol segera menyengat hidungku. Sempat membawa kenangan saat Bunda dulu dirawat di rumah sakit ini juga.
"Mbak Kartini?" tiba-tiba satu suara yang tak asing memecah lamunanku.
"Anda...."aku mencoba mengenali orang itu.
"Iya, Mbak. Saya yang minta tanda tangan buat Mas Raka, kemarin waktu Mbak Kartini ada launching buku."
"Jadi, kakak Anda dirawat di sini juga?"
"Di ICU, Mbak. Sudah satu bulan ini. Saya temennya. Keluarganya minta tolong saya untuk gantian njagain Mas Raka."
"Oh ya, sakit apa dia?"
"Mbak,....Apa Mbak Kartini sudah lupa sama Mas Rakhyan?"
Rakhyan.....Raka, oh mengapa tak pernah terpikirkan olehku, jika ternyata Raka adalah Rakhyan.
"Jadi, Rakhyan Mahesa itu Raka? Lalu Anda?"