“Kak, boleh aku bergabung?”
Langkahnya terhenti, suara merdu membuat dirinya berhenti dan memalingkan wajah pada si empunya suara. Rossa, seorang mahasiswi semester 5, satu fakultas dengannya.
“Kamu?”
“Iya kak. Saya boleh ikut bergabung dengan aksi kakak?”
Sejenak Badai terdiam. Rossa dikenal sebagai salah satu mahasiswi tercantik di kampus itu dan anak dari seorang pejabat eselon I dari Pulau Andalas.
“Maaf, nama kamu Rossa kan?”
“Iya kak”.
“Kamu ingin turut bergabung?”
“Iya kak”.
“Maaf, Seingat saya orang tuamu seorang pejabat eselon atas”.
“Iya kak, tapi aku ingin turut bergabung”, mendapat jawaban demikian Badai terdiam tak menjawab.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!