Togar yang memiliki postur tinggi dan besar, sebagai koordinator lapangan long march segera mengkomando rekan-rekan yang memiliki tugas sama, mereka para mahasiswa yang berada dibawah Togar, rata-rata memiliki postur serupa dengan Togar Kelompok ini segera memposisikan diri di depan barisan mahasiswa yang tersusun dengan cepat. Mahasiswa dibawah komando Togar menjadi tameng rekan lain dalam aksi hari itu dan menjadi barisan terdepan apabila terjadi hal yang kurang diinginkan.
“Reformasi! Reformasi! Reformasi!”
Teriakan-teriakan mahasiswa bergemuruh. Barisan yang dipimpin Togar, Bara, Badai dan rekan-rekan lain mulai mendekati gerbang utama kampus. Pak Kusen dan rekan-rekannya?, karena kekurangan jumlah personil, memilih berkumpul di bibir gerbang sebelah dalam. Dari Rektorat secara keras diperintahkan untuk mereka, satuan pengamanan kampus agar mengatisipasi segala kemungkinan dengan sepenuh upaya. Rektorat memberi mandat agar satuan pengamanan kampus mencegah mahasiswa turun ke jalan menghindari bentrokandengan para petugas.
Disisi luar, para petugas segera merapatkan barisan dan juru foto sibuk yang sebelumnya berada disekitar gerbang kampus mengambil kamera mendekati kedua kubu serta menanti perkembangan situasi kedepan. Melihat mahasiswa yang mulai bergerak. Pimpinan petugas di lapangan hari itu yang berseragam dengan tanda pangkat balok kuning tiga baris dipundak segera mengatur barisan. Perintah dari komando atas jelas. Mahasiswa dilarang keras keluar dari pagar kampus. Apapun yang terjadi. (BERSAMBUNG ..)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H