“Oke Bos! Hebat, hebat wanita cantik pasti hanya kenal dengan pria ganteng. Wanita secantik Rossa kenal namaku, pasti aku ganteng. Benar tidak Kawan?” ucap Togar pada Badai seraya berjalan menuju rekan mahasiswa lain. Badai tersenyum lebar sementara Rossa menunduk dengan senyum sedikit tersungging.
“Kok diam saya?” Badai membangunkan Rossa dari lamunan.
“Oh, iya. Iya kak”’ jawab Rosa seraya mengikuti Togar yang berjalan menuju tempat Puspita dan rekannya beraktivitas, Badaipun memandangi Rossa sejenak dan kemudian berjalan menuju ruang dalam markas BEM Universitas Harapan Bangsa.
Tidak lama berselang,
“Assalamu Alaikum,” Bara yang baru datang bergabung di tengah rapat yang sudah berjalan.
“Masuk brother, kita sedang susun rencana gerakan kita hari ini,” Badai Sang pemimpin rapat menyahut,”Jadi kawan-kawan, hari ini rencana kita long march menuju Istana Negara.”
“Polisi banyak di depan kampus.”
“Betul, kita mungkin akan sulit keluar jika jumlah kita masih seperti sekarang.” Rekan-rekan saling menyahut.
“Gar sudah siap alat-alatmu?”
“Beres bos, di depan Rektorat ,sudah ready on-air ‘’
“Baik, untuk menggalang massa mahasiswa, kita lakukan orasi dulu di depan Gedung Rektorat.”