"Spesial bagaimana maksud Tuan?"
"harus jadi orang jujur. Sebab, biasanya mereka memasukkan unsur orang dalam."
"Tapi kemarin aku lihat kalau mereka menuliskan pada formulir kalau mereka tidak main orang dalam."
"Ha.. ha.. ha..Kau tau apa anak muda? Itu hanya formalitas saja. Kau pikir anak Pak Udin itu pandai, tidak sama sekali. Kalau bukan karna kawannya itu orang kepercayan perusahaan, mana mungkin dia bisa kerja disana."
"Benar kata Tuan, mereka punya segudang relasi. Tak perlu kesana kemari, dengan satu informasi dari seorang, dia sudah pasti lolos." Ucap lelaki muda itu.
"Dari dulu memang begitu.Kau harus banyak belajar, anak muda. Agar tak dibodohi kaum berduit macam mereka. "
"Oiya Dik, apa kau mengantongi uang?"
"Tidak, Tuan."
Menyodorkan selembar uang merah pada lelaki muda itu.
"Ini ambillah, untuk beli makan dan rokok. Pucat sekali wajahmu kulihat."
"Tidak usah, Tuan."