Mohon tunggu...
De Thasia
De Thasia Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Creativity is an art.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Liontin

19 Agustus 2023   15:44 Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lo kayak nggak tau Ulva saja sih, La?! Kalau sudah penasaran pasti dia cari tahu sendiri!" Ana hanya bisa memeluk bantal yang sengaja kuletakkan di dalam mobil. Sementara aku hanya bisa diam sambil memikirkan apa rencana selanjutnya? Akhirnya kami sampai juga di tempat penyewaan film langganan Omku.

*****

ANA masih tertidur lelap, padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ela sedang bersiap--siap membuat sarapan pagi. Semua bahan-bahannya sudah kusiapkan di dapur. Aku ikut membantu Ela, tapi tiba-tiba saja telepon berbunyi.

KRIING...!! Ketika akan kuangkat dering telepon itu berhenti. Aku pun kembali ke dapur. Tapi belum sampai ke dapur, telepon itu berbunyi lagi dan mati lagi saat akan kuangkat.

"Siapa sih yang iseng pagi-pagi begini??" Aku mulai kesal.

KRIING...!! Akhirnya kudiamkan saja ketika telepon itu berbunyi lagi. Sampai Ana yang masih tidur, mulai bangun dari mimpinya. Dia menggeliat di ruang tengah, tempat kami menonton film sampai terlelap tidur. Hanya ada permadani tebal dan beberapa perangkat home theater milik Omku di sana.

"Wah, enak nih baru bangun langsung sarapan!" ledek Ela sambil membawa sepiring roti bakar dan secangkir kopi susu ke ruang tengah. Dia langsung menyalakan TV. Sementara itu telepon iseng tadi sudah berhenti berdering.

Kayaknya sudah capek tuh orang nelepon terus?? pikirku lega.

"Ih, curang!! Kok nggak bikinin kita kopi susu sekalian, La?" Ana mengucek sebelah matanya. Lalu masuk ke kamar mandi yang ada di sebelah dapur.

"Tangan gue cuma dua tahu!" Ela mulai menyeruput kopi susu yang masih panas.

SLRRUUUP....!! "AUW!!" Ia berteriak karena lidahnya kepanasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun