Mohon tunggu...
De Thasia
De Thasia Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Creativity is an art.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Liontin

19 Agustus 2023   15:44 Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kan ada nampan, La...!! Makanya jangan egois, kualat deh lo!" Aku membawa kopi susu yang tertinggal di meja dapur.

"Eh, La! Kira-kira siapa ya yang iseng pagi-pagi begini?" Aku mengaduk-aduk kopi susu kepunyaanku. Sementara kopi susu Ana kuletakkan di sebelahku. Kami menonton Tom & Jerry sambil menikmati sarapan pagi.

"Orang yang kemarin kali Va, kalo Om lo kan nggak mungkin. Kayak nggak ada kerjaan saja. Tapi kalo lo penasaran sih...telepon saja Om lo, beres kan!" Ela mulai melahap roti bakarnya.

"Tapi kalau bukan Om gue gimana dong? Trus dia nanya macam-macam? Kan gue nggak mau dia panik, La?!" Ffuuh...!! Aku meniup kopi susu panasku supaya cepat dingin.

"Ya sudah! Kalo gitu diemin saja, nanti juga bosen sendiri tuh orang!" Tiba-tiba Ana ikut menimpali setelah keluar dari kamar mandi. Dia pun ikut bergabung menikmati sarapan pagi.

*****

SORE itu, seperti biasa aku dan teman-temanku bersiap-siap untuk mencari makan malam. Tapi berhubung hujan turun deras sekali, akhirnya aku memutuskan untuk delivery saja. Apalagi yang dipesan Ela, kalau bukan satu paket pizza lengkap dengan soft drink kesukaannya sedari kecil. Meskipun cuaca dingin seperti ini dia tetap saja minum minuman dingin. Sementara Ana lebih menyukai roti burger panas dan segelas susu coklat hangat, untuk tubuhnya yang mulai menggigil kedinginan.

"BRRR...!!" Tapi berhubung di dapur ada persediaan untuk membuat roti burger, akhirnya dia masak sendiri roti burger kesukaannya.

"Lo pesan apa, Va?" Ana sudah memakai sweater dan topi kupluk serta kaos kaki super tebal.

"Gue sih seperti biasaa! Kalo hujan-hujan begini, mie rebus abang depan komplek juga jadi. Tapii...kayaknya nggak jual deh, deras begini hujannya??" Aku mengintip dari balik jendela depan rumah Omku.

Saat kusibakkan tirai tipis yang menutupi jendela, kilat menyambar dari kejauhan. Aku pun menjauh dari jendela sambil bergidik ketakutan, tapi kudekati lagi jendela itu. Samar-samar terlihat seseorang berpakaian serba hitam di dalam pos satpam yang letaknya persis di depan rumah Omku. Pos itu memang sudah lama tidak dipakai lagi sejak dipindah ke tempat yang lebih ramai dan lebih mudah memantau ke segala arah. Sekali lagi kuintip, kali ini sosok itu menjadi dua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun