Mohon tunggu...
De Thasia
De Thasia Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Creativity is an art.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Liontin

19 Agustus 2023   15:44 Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalo gue tau, gue nggak bakalan penasaran kalee!!" kesalku.

"Tahu nih Ana, trus rencana lo selanjutnya apa Va? Gimana kalau bandit--bandit itu masih ngincer lo, secara Om lo belum bisa dihubungi? Apa lo masih belum mau lapor polisi juga?" Ela langsung menyerbuku dengan bermacam-macam pertanyaan. Mungkin dia sangat kesal dan penasaran dengan bandit-bandit itu.

"Tapi barang-barang tadi kan nggak tahu legal apa nggak, La? Cuma Om gue yang tahu. Sementara nunggu sampai Om gue berhasil dihubungi, gue akan nyoba ingat-ingat lagi kenapa mereka sampai tau kalau gue punya Liontin ini?? Trus, kenapa mereka nggak berhenti neror gue??"

Suasana hening seketika. Aku mulai berpikir. Kulihat kedua orang temanku ikut berpikir. Mereka mondar mandir layaknya seorang detektif sedang mencari jalan keluar sebuah masalah.

"Kalau gue ingat-ingat sih.....pisau yang mereka pakai waktu nodong gue di taman....hampir sama dengan pisau yang ada di dapur Om gue. Berarti pelakunya kan orang dalam?? Atau seenggaknya orang yang pernah kerja di sini, tul nggak ??" Kulihat Ana dan Ela hanya diam terpaku mendengarkan penjelasanku.

"Kalau kalian nggak percaya, coba saja hitung pisau yang ada di dapur!! Pasti cuma ada lima, harusnya kan enam!! Soalnya setahu gue, Tante gue kalau beli barang yang lusinan pasti dibelinya cuma setengah lusin. Maklum, dia orangnya kalau ngomong juga setengah-setengah!" kataku yakin. Sementara Ela dan Ana cuma bengong mendengarkan. "Eh, kok jadi ngomongin Tante gue sih??" Aku menutup lemari dari depan pintu kamar diantara ruang tengah dan kamar. Rupanya Liontin ini sudah seperti remote untuk memindahkan channel TV.

KREEK...!!! Lemari menggeser ke kanan. Ela dan Ana sampai terkejut dibuatnya.

"Tapi lo kan nggak bisa nuduh orang sembarangan gitu, Va?"

"Tahu nih, siapa yang tahu kalo tetangga sebelah juga pakai pisau yang sama?!" Ana sependapat dengan Ela.

"Tapi yang pakai pisau buatan negeri 'Paman Sam' kayaknya cuma Tante gue kalee...!!" Aku tersenyum kecil, sementara Ela dan Ana hanya saling berpandangan kebingungan.

"Siapa tahu pisau Tante lo hilang? Sok tahu lo ah?!" Ela merebahkan tubuhnya yang lelah di permadani. Rupanya AC di rumah Omku cukup membuatnya nyaman setelah lelah membuka peti tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun